Hizbut Tahrir Inggris Menyampaikan Pesan Rajab

Konferensi Rajab tidak hanya digelar di negeri-negeri Muslim,  di Inggris konferensi terkait jatuhnya Khilafah ini pun dilaksankan. Pada hari Sabtu (02/08) bertepatan dengan 29 Rajab 1429 H, Hizbut Tahrir Inggris (HTB) menyampaikan pesan Rajab kepada kaum Muslim.

Dr. Naseem, Pimpinan Hizbut Tahrir Inggris berpidato selama 30 menit dan menjawab pertanyaan tentang aktifitas selama bulan Rajab. Ia menyinggung rencana pelaksanaan konferensi Khilafah yang akan digelar oleh Hizbut Tahrir Inggris pada hari Sabtu, 16 Agustus 2008 mendatang.

Menurut beliau, Rajab adalah bulan untuk mengingat kehancuran Khilafah, suatu institusi pemerintahan Islam yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah. Institusi ini telah berlangsung selama 1300 tahun sejak didirikan oleh Muhammad Saw. di Madinah sebagai Negara Islam yang pertama.

Selama bulan Rajab ini, Hizbut Tahrir telah menggelar berbagai kegiatan di penjuru dunia. Di Pakistan, Hizb menggelar masirah (aksi damai) di Lahore. Sementara di Libanon dan Yaman digelar konferensi. Di Palestina, Hizbut Tahrir menggelar aksi damai di Kota Gaza dan Ramalah. Muslimah Hizbut Tahrir juga melaksanakan aksi damai di Hebron, meski ditentang keras oleh pemerintahan setempat. Semua kegiatan tersebut mengingatkan umat Islam terhadap kewajiban mereka untuk menegakkan Khilafah kembali, tragedi yang menimpa umat sejak jatuhnya Khilafah di tahun 1924: penjajahan, kemiskinan, kemunduran teknologi, kelemahan politik, konflik sektarian.

Dr Naseem juga menyatakan bahwa masa depan dunia Islam, dan potensinya untuk bersatu dalam semua sumber dayanya di bawah satu kepemimpinan Islam untuk kembali memerintah sesuai dengan Quran dan Sunnah. “Sistem kepemimpinan ini sepenuhnya akan bisa mempertanggung jawabkan kebijakannya terhadap rakyatnya. Sistem ini mampu mengatur sumber daya umat seperti minyak dan gas bumi, penduduk yang besar dan berintelektual, kekayaannya, dan pertahanannya. Inilah Khilafah yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad Saaw yang terekam dalam Musnad Imam Ahmad bahwa setelah jaman pemerintahan yang opresif, dengan ijin ALLAH, akan lahir Khilafah yang bermanhaj kepada jalan Kenabian.” (htb/li)