Rencana kedatangan Presiden Amerika Barrack Obama yang tinggal tiga hari lagi terus menuai penolakan dari berbagai kalangan, termasuk dari Pengamat Kebijakan Publik Ichsanuddin Noorsy.
Kepada mediaumat.com, Sabtu (6/11) siang Noorsy menyebutkan setidaknya ada tiga alasan mengapa Obama harus ditolak. Pertama, terlihat sekali Obama tetap mendukung pemerintah Israel yang jelas-jelas melanggar kemanusiaan. Kedua, status Amerika yang mengagresi Irak dan Afghanistan. Ketiga,Amerika pun selalu menjadikan negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai sumber penghisapan bagi kepentingan perusahaan multi nasional (multi national corporate, MNC) Amerika.
“Kita tidak bisa menerima suatu pemerintahan yang terus-menerus menghegemoni yang membuat negeri kita terjajah,” ujarnya.
Apalagi kedatangannya itu untuk menandatangani perjanjian Kemitraan Komprehensif Amerika-Indonesia, yang ‘mengkonfirmasi’ Indonesia sebagai negara jajahan Amerika. Karena, papar Noorsy, jika pengertian dari komprehensif itu menyeluruh, pengertian kemitraan diperluas di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, hankam, itu sama saja menempatkan Indonesia menjadi negara bagian, menjadi negara jajahan.
“Itu sama saja menempatkan Indonesia menjadi negara bagian, negara jajahan!” tegasnya.[joko prasetyo, mediaumat.com)