“Jangan menambah bencana dengan menerima Obama !” demikian bunyi salah satu poster yang dibawa oleh sekitar seribu mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan saat melakukan aksi di depan Kedubes AS, Jum’at 5 November 2010. Para mahasiswa ini menyatakan sikap menolak kedatangan Obama yang dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 9 dan 10 November yang akan datang.
Mahasiswa ini beralasan datangnya Obama nanti akan menambah bencana bagi negeri ini disamping bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini seperti di Mentawai dan Gunung Merapi. “Bencana yang dimaksud adalah agenda-agenda berbahaya yang dibawa serta saat Obama datang ke negeri ini,” ujar Irhamul Fikri, mahasiswa pascasarjana UNJ, dalam orasinya.
Salah satu agenda Obama adalah menandatangani perjanjian kerjasama komprehensif antara AS dan Indonesia yang disebut oleh para mahasiswa tersebut sebagai perjanjian imperialistik. Hal ini dikarenakan perjanjian itu tak lebih dari perjanjian antara negara penjajah AS dan antek kaki tangannya yang berkuasa di negeri ini.
Agenda lain yang bakal membawa bencana di negeri ini adalah pemaksaan Obama pada SBY untuk mengembalikan pengelolaan blok Natuna pada ExxonMobil. Jika hal ini terjadi, maka ExxonMobil akan mendapatkan keuntungan 100 persen dari blok Natuna yang terkenal menyimpan kekayaan alam berupa gas dan minyak bumi itu.
Terkait dengan rencana Obama mengadakan kuliah umum di UI, para demonstran mengajak mahasiswa dari berbagai elemen untuk turun aksi kembali di kampus tertua itu pada hari Rabu, 10 November 2010 yang akan datang. “Kami mengajak kepada seluruh mahasiswa kembali turun aksi di kampus UI Rabu besok. Mari kita tunjukkan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual menolak kedatangan Obama, pemimpin negara imperialis,” tandas Septian Anto, mahasiswa dari UI yang disambut pekik takbir oleh peserta aksi lainnya.
Para demosntran juga mengingatkan, bencana-bencana alam yang terjadi selama ini seharusnya menyadarkan umat untuk melakukan taubatan nasuha dari segala maksiat dan kembali taat pada Allah dengan menerapkan syariat dan menegakkan Khilafah sesuai perintah Allah dan rasul-Nya. Di sela-sela aksi, digelar penggalangan dana untuk korban bencana di Mentawai dan Gunung Merapi sebagai rasa solidaritas dan duka yang mendalam dari para mahasiswa. [am/kominfo gema pembebasan]
tak pantas rakyat negeri ini menerima sang Imperialis,
di tengah bencana yg membawa duka dan isak tangis,
seharusnya kita tak ramah kepada biang teroris,
kita harus hindari bencana dan krisis,
dengan Islam, kita akan eksis.