HTI Press. Sejumlah ulama di Kalimantan Selatan, dengan tegas juga ikut menolak rencana kedatangan presiden Obama di Indonesia. Setidaknya pernyataan ini tergambar dalam Majelis Buhuts Al-Islamiyah, gelaran Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Kalimantan Selatan, di gedung Iqra Banjarmasin, senin (08/11/2010) kemarin.
Gusti Orrin, ulama asal Tabalong dalam kesempatannya mengatakan, Indonesia pada faktanya sudah dikuasai oleh Amerika Serikat. Ini terlihat dari dieksploitasinya sumber daya alam oleh lima perusahaan multi nasional milik negara asing tersebut. Parahnya lagi dari hasil kerjasama ini, Indonesia hanya mendapatkan sedikit keuntungan dan kedatangan presiden Obama, ia yakini sebagai upaya pemastian akan tetap dikuasainya negara ini oleh Amerika Serikat.
Hamdani Darussalam, ulama asal Kandangan, dalam kesempatan berikutnya menjelaskan, penolakan presiden Obama memiliki kedudukan wajib dalam hukum Islam. Pasalnya ia adalah pemimpin negara yang saat ini terus memerangi, bahkan membantai ratusan kaum muslim di beberapa negara. Bahkan ia tegaskan, menerima kedatangan Obama ke tanah air, diibaratkan seperi mengundang bencana baru. Pasalnya sebagai pemimpin negara penjajah, ia tentu bakal makin mengokohkan penjajahan barunya atas negeri ini.
Sementara itu, kegiatan ini juga merupakan ajang sosialisasi, dari majelis buhuts al-islamiyah nasional, yang sempat digelar 6 november lalu, oleh dua ribu lebih ulama di surabaya. kalimantan selatan sendiri telah mengirimkan tiga delegasinya, salah satunya adalah sayyid hasan ba’bud, ulama dari martapura.
Dari acara besar tersebut, selain menyepakati penolakan presiden Obama, mereka juga menyerukan pemerintah, untuk bersikap sama dengan ulama.[] Ahmad Maghfur