Media masa Barat terus berupaya menjustifikasi aksi-aksi anti kemanusiaan mantan presiden Amerika Serikat, George W. Bush. Namun lembaga-lembaga HAM berpendapat bahwa Bush harus diadili atas kejahatan anti kemanusiaannya selama menjabat sebagai presiden.
INN mengutip laporan Press TV menyebutkan, sekelompok aktivis HAM menyebutkan tujuh bukti mengapa Bush harus diadili sebagai seorang penjahat perang.
- Serangan ke Irak dan Afghanistan berdasarkan laporan bohong dan penipuan opini publik.
- Pembantaian ratusan ribu warga tak berdosa di Irak dan Afghanistan.
- Perusakan yang mengakibatkan kerugian trilyunan dolar terhadap infrastruktur Irak dan Afghanistan.
- Pengeluaran trilyunan dolar dari bujet rakyat Amerika Serikat untuk membiayai perang (pendanaan perang dari pendapatan pajak di saat 50 juta warga Amerika hidup di bawah garis kemiskinan).
- Membuat nyawa ribuan tentara Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya melayang dalam perang di Irak dan Afghanistan demi tujuan-tujuan rakus Gedung Putih.
- Pembentukan perusahaan-perusahaan “keamanan” swasta seperti perusahaan bercitra buruk Blackwater dan peran perusahaan-perusahaan tersebut dalam pembantaian warga sipil Irak dan Afghanistan.
- Penyiksaan brutal dan sadis terhadap warga Irak dan Afghanistan serta orang-orang Muslim di berbagai penjara seperti Abu Ghraib, Guantanamo, dan Begram, yang hanya sebagian kecil dokumen dan fotonya yang terungkap.
Bush dalam buku memoarnya menjustifikasi serangannya ke Irak yang hingga kini telah menewaskan jutaan warga Irak. Adapun terkait penggunaan cara-cara penyiksanaan sadis terhadap para tahanan, Bush menilai bahwa cara-cara tersebut telah menyelamatkan banyak nyawa. Presiden ke-43 Amerika Serikat ini menambahkan bahwa jika ia dihadapkan pada kondisi dan situasi serupa, maka ia tetap akan mengambil keputusan tersebut.
Pengakuan Bush dalam bukunya dan juga penekannya berulangkali dalam berbagai wawancara pascapeluncuran buku itu bahwa keputusannya adalah yang terbaik dan benar, mengundang protes baik dari dalam maupun luar negeri. Di lain pihak, media massa Barat cenderung memfokuskan pada alasan penyelamatan nyawa banyak manusia dan pencegahan serangan teror dalam rangka membenarkan pendapat Bush. (republika.co.id, 13/11/2010)