Pentagon mengakui dalam sebuah laporan bahwa AS telah gagal membangun keamanan di Afghanistan sembilan tahun setelah invasi yang dipimpin oleh AS.
Isi laporan baru yang dikeluarkan kepada Kongres ini berbeda dengan pernyataan yang digembor-gemborkan oleh para pejabat AS dan pemimpin militer.
Kekerasan berada pada titik tertinggi sepanjang masa dalam sembilan tahun, dengan kontak senjata mencapai hingga 300 persen sejak tahun 2007 dan 70 persen sejak tahun lalu, AFP mengutip laporan Selasa.
“Kemajuan di seluruh negeri tetap tidak rata, dengan keuntungan sederhana dalam keamanan, pemerintahan, dan pembangunan di bidang-bidang prioritas operasional,” kata laporan itu.
Terlepas dari kehadiran sekitar 150.000 AS dan pasukan asing lainnya, belum ada perbaikan dilakukan dalam situasi keamanan di Afghanistan.
Kehadiran asing di Afghanistan mengakibatkan serangan yang banyak menjatuhkan korban sipil.
Ratusan warga sipil telah kehilangan nyawa mereka di berbagai wilayah di Afghanistan dalam serangan udara pimpinan AS dan operasi darat selama beberapa bulan terakhir.
PBB telah melaporkan kenaikan jumlah korban sipil sebesar 30 persen pada paruh pertama tahun 2010 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (prtv, 24/11/2010)