Militer zionis Israel telah menculik 280 warga Palestina, termasuk 43 anak-anak dan tiga wanita, di wilayah Palestina yang diduduki dalam satu bulan November, laporan mengatakan.
Penculikan tersebut dilakukan di beberapa daerah di Tepi Barat dan Timur Al-Quds (Yerusalem), sebagaimana dilaporkan oleh IMEMC pada hari Ahad (5/12).
Di antara korban penculikan adalah seorang wanita berusia 55 tahun, yang bernama Shaheera Borqan, yang telah diculik dari kota al-Khalil (Hebron) di bagian selatan Tepi Barat. Militer Israel menculik korban untuk menekan kedua anaknya yang juga telah ditahan, tambah IMEMC sambil menggambarkan tindakan tersebut sebagai tindakan yang ilegal.
Banyak keluarga dari sekitar 9.000 warga Palestina yang berada dalam tahanan Israel telah lama menyerukan kepada kelompok pegiat HAM untuk campur tangan dalam rangka untuk membebaskan orang yang mereka cintai, banyak di antaranya telah dipenjarakan tanpa dakwaan, proses pengadilan dan vonis.
Dilaporkan terdapat ratusan anak-anak dan perempuan di antara para korban. Setidaknya 27 orang narapidana telah diculik dan dipenjara lebih dari 25 tahun yang lalu.
Seorang korban berusia 45 tahun, diidentifikasi sebagai Abdul-Qader Masalma, yang sudah menghabiskan waktu tujuh tahun penjara, dibawa pergi kembali meski menderita lumpuh -akibat penyiksaan- selama penahanan sebelumnya, ungkap IMEMC.
Organisasi ini juga melaporkan beberapa keluarga tahanan juga mendapat serangan militer, yang telah melukai istri salah seorang tahanan dan ibu lain.
Israel occupied East al-Quds in 1967 and later annexed in a move never recognized by the international community. Israel menduduki al-Quds Timur pada tahun 1967 dan kemudian dicaplok dalam aksi yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (mediaumat.com, 6/12/2010)
selama negara Islam / khilafah belum berdiri tegak ,maka persoalan palestina tidak akan pernah selesai.