Mantan Perdana Menteri Gordon Brown telah memperingatkan bahwa mata uang euro sedang menghadapi “krisis besar” di awal Tahun Baru. Brown mengatakan bahwa para pemimpin negara-negara zona euro perlu berkumpul dalam satu momen “High Noon” untuk mendapatkan inisiatif pasar dan mencegah mereka mengambil keuntungan satu per satu dari ekonomi yang bermasalah.
Kegagalan untuk memecahkan masalah euro dalam “satu kali kejadian” akan menjadikan Benua Eropa kedalam “pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan rendah selama satu dekade“, katanya memperingatkan. Krisis ini akan mempengaruhi Inggris, meskipun Negara itu tidak ikut dalam mata uang tunggal, karena 60% dari perdagangannya adalah dengan negara-negara zona euro.
Brown mengatakan bahwa krisis utang yang banyak dipublikasikan dari negara-negara seperti Yunani dan Irlandia tidak hanya masalah yang sedang dihadapi euro, yang juga banyak memecahkan kekakuan dan hutang besar structural dari bank-bank.
Dia mengatakan kepada BBC: “Saya merasa bahwa dalam beberapa bulan pertama tahun 2011, kami akan mengalami krisis besar di zona euro.” Ada tiga kekuatan berbeda yang bekerja sama untuk mengacaukan mata uang itu, katanya. “Kami sudah mengalami defisit fiskal, dan secara jelas, itu adalah hal utama yang dibicarakan orang,” katanya. (khilafah.com, 15/12/2010)