Tentara Amerika di Afghanistan sedang menguji senapan “pintar” berteknologi tinggi yang menggunakan chip komputer yang dapat meledak di balik dinding, lapor LiveScience.com hari Rabu. Dengan menggunakan pemandu sensor, laser dan optik, senapan XM25 dengan diameter peluru 25mm – yang pada masing-masingnya tertanam microchip – untuk memukul target hingga jarak sekitar 2.300 kaki (700 meter), kata laporan itu. Setelah mencapai target tersembunyi di balik dinding, batu atau parit, pelurunya yang bekerja seperti granat dapat meledak, kata laporan tersebut.
Laporan itu juga menjelaskan bagaimana cara kerja senapan itu – laser dipasang pada area target yang terletak di atas senjata itu. Kemudian laser akan mengukur jarak ke target – misalnya ada dinding yang menutupi para pejuang. Kemudian tentara dapat memodifikasi jarak yang memungkinkan peluru untuk menembus dan meledakkan dinding itu. Ketika tentara itu menarik pelatuknya, informasi ini secara nirkabel diteruskan kepada chip komputer pada tempurung peluru.
Sebuah magnet di dalam peluru akan menghasilkan arus bolak-balik saat peluru berputar di udara, dan menyampaikan informasi kepada microchip untuk memberi tahu peluru itu berapa jauh perjalanannya. Setelah peluru yang dilengkapi computer tadi mencapai jarak yang terprogram, ia akan meledak, dengan menyebarkan pecahan peluru secara merata di segala arah, kata laporan itu.
Senjata XM25 sedang dikembangkan oleh produsen senjata api Heckler & Koch, dengan harga setiap senjata $ 25.000 hingga $ 35.000. Pasukan yang beroperasi di berbagai pos-pos dengan tingkat aktivitas musuh yang tinggi mulai membawa senapan semi otomatis XM25 pada bulan November, kata laporan itu. Sambil menunggu umpan balik dari para prajurit, Angkatan Darat akan memutuskan apakah akan mengedarkan 12.500 pucuk senapan pintar itu untuk pasukan Amerika di Afghanistan, mulai tahun 2014, kata laporan itu. (khilafah.com, 15/12/2010)
dasar kapitalis, imperialis… ciptakan perang untuk cari uang.