MHTI: Ibu Indonesia Tolak Kapitalisme, Perjuangkan Syariah dan Khilafah

Nomor: 17/PN/12/10                                                    Jakarta, 21 Desember 2010/15 Muharam 1432 H

PERNYATAAN SIKAP

MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

IBU INDONESIA TOLAK KAPITALISME, PERJUANGKAN SYARIAH DAN KHILAFAH”

Tahun 2010 tercatat hampir 70% dari 43,4 juta penduduk miskin Indonesia adalah perempuan. Kemiskinan telah melanggengkan buruknya gizi dan kondisi kesehatan ibu, tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan tidak maksimalnya peran ibu dalam membangun karakter bangsa yang bermartabat. Tidak berlebihan jika dikatakan kemiskinan  merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu, dan menyeluruh dalam rangka memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak untuk mewujudkan kehidupan masyarakat  yang bermartabat.

Namun penyelesaian persoalan kemiskinan perempuan dengan mewujudkan Kesetaraan antara Laki-laki dan Perempuan demi memuluskan berbagai program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (PEP) adalah pilihan penyelesaian yang justru akan memperburuk kondisi perempuan dan pada gilirannya akan merusak masa depan generasi.

Didorong kepedulian  besar terhadap nasib dan masa depan bangsa, serta cita-cita besar mewujudkan Indonesia yang lebih baik sebagai bangsa yang mandiri, dan bermartabat dalam naungan ridla Allah SWT, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyerukan semua pihak agar:

1.      Menyadari bahwa gelombang kemiskinan yang melanda dunia adalah buah busuk dari penerapan sistem kapitalisme yang saat ini dianut oleh hampir seluruh negera di dunia, tak terkecuali Indonesia.  Sistem ekonomi kapitalisme lah yang realitasnya paling bertanggungjawab atas  terciptanya gap sosial yang besar antara si kaya dan si miskin dan atas terpeliharanya kemiskinan itu sendiri. Sistem inilah yang nyata menunjukkan perlakuan kejinya terhadap perempuan karena menilai perempuan sebagai komoditi yang layak dieksploitasi demi mendatangkan materi dan mengukur partisipasi perempuan dalam pembangunan bangsa dari kontribusi materi semata.

2.      Mewaspadai  terwujudnya Kesetaraan antara Laki-laki dan Perempuan justru semakin mendorong  perempuan sebesar-besarnya mengejar pencapaian materi dan mengabaikan perannya sebagai pendidik generasi. Pengabaian peran ibu sebagai pendidik generasi, keretakan rumah tangga yang ditandai dengan tingginya angka gugat cerai, juga meningkatnya stress sosial yang dipicu oleh semakin banyaknya laki-laki yang menganggur dan perempuan bekerja adalah  dampak sosial nyata yang tidak bisa dihindari. Maka pembangunan karakter bangsa yang sehat dan bermartabat akan menjadi sekadar impian kosong.

3.      Memperjuangkan  satu-satunya sistem yang mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan serta melepaskan laki-laki dan perempuan dari kubangan kemiskinan yakni sistem Islam dengan institusi Khilafah Islamiyah yang menerapkan syariah Islam secara kaffah. Penerapan sistem Ekonominya akan mengembalikan hak umat untuk menikmati hasil kekayaan SDA yang melimpah karena pengelolaannya tidak lagi diserahkan pada swasta apalagi asing. Khilafah Islamiyah juga akan mewujudkan Indonesia yang lebih baik karena memberikan jaminan berlapis atas pemenuhan kebutuhan para ibu- tidak membiarkannya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga- guna memaksimalkan perannya sebagai pendidik generasi berkualitas.

Karenanya langkah  sistemik, terpadu dan menyeluruh guna menyelesaikan problem kemiskinan keluarga dan bangsa adalah TINGGALKAN KAPITALISME, TERAPKAN SYARIAH DAN KHILAFAH.

Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah

Hp: 08123037573  Email: iffah@hizbut-tahrir.or.id

One comment

  1. TAKBIR ALLOHUAKBAR 3X

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*