Subhanallah, Peserta Refleksi Akhir Tahun Ngawi Membludak

HTI Press. Bertempat di gedung yang merupakan bekas gedung bioskop, Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Ngawi menyelenggarakan Refleksi Akhir Tahun 2010. Tema yang diangkat untuk acara refleksi ini adalah “Saatnya Selamatkan Indonesia Dengan Syariah, Menuju Indonesia Lebih Baik”, dengan narasumber Ust. Tun Kelana Jaya (DPP HTI Jakarta).

Alhamdulillah luar biasa, gedung yang berkapasitas 1.000 orang tersebut dipenuhi dengan peserta, bahkan sebagian dari syabab HTI meskipun datang lebih dulu dan mendapat tempat duduk, tapi rela berdiri. Acara dimulai pukul 08.00 tepat diawali dengan pemutaran Profil Hizbut Tahrir Indonesia beserta capaian –capaian dakwahnya. Dilanjukan dengan kalimat syukur yang disampaikan oleh Ketua HTI DPD Ngawi, dr. Muhammad Amin. Disamping itu di dalam acara tersebut juga disampaikan dinamika dakwah HTI Ngawi yang memaparkan tentang capaian dakwah HTI Ngawi.

Dalam pemaparannya Ust. Tun Kelana Jaya, lebih fokus menyoroti masalah ekonomi sebagai bahan intropeksi/ refleksi akhir tahun 2010. Sebuah Negara dikatakan maju atau tumbuh dan berkembang biasanya diukur dari pertumbuhan ekonominya. Sistem Ekonomi Indonesia menggunakan system kapitalis, dengan membiayai pembangunan yang ada di Indonesia dengan hutang yang ribawi. Bagaimana kita bisa dikatakan ingin menjadi sebuah Negara yang maju sekaligus bermartabat, jika negeri ini dibangun dengan hutang dan ribanya.

Untuk itu, Hizbut Tahrir mengajak kepada umat dan penguasanya sekaligus agar kembali intropeksi, mawas diri, bahwa system yang sekarang diterapkan, jelas-jelas tidak membuat Indonesia menjadi lebih baik. Satu-satunya system dan aturan yang diridhoi oleh Allah adalah Islam, yang kita menerapkannya atas dasar dorongan aqidah Islam, bukan karena keuntungan atau kemanfaatan. Oleh karenanya, Hizbut Tahrir bersama umat terus “bekerja” dengan dakwahnya hingga terterapkanya syariah dan tegaknya syariah. (LI/Ngawi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*