Pendudukan oleh pasukan AS dan sekutunya atas Afghanistan menyebabkan lebih dari sepuluh ribu orang telah meninggal, dan kebanyakan dari mereka adalah warga sipil yang tidak bersenjata.
Menurut angka yang dipublikasikan oleh Departemen Dalam Negeri Pemerintah yang ditunjuk oleh pasukan pendudukan di Afghanistan, pada Ahad malam, bahwa 8.560 orang telah meninggal akibat pemboman oleh pasukan pendudukan di sebagian besar wilayah, dengan dalih targetnya adalah Taliban, namun dalam kenyataannya yang sering menjadi korban meninggal dan terluka adalah warga sipil yang tidak berdosa.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Pemerintah mengumumkan bahwa 810 orang tentara pemerintah tewas pada tahun 2010. Dan menurut situs independen bahwa operasi perlawanan di Afghanistan telah menewaskan 711 tentara pendudukan pada tahun 2010. Sehingga tahun ini merupakan tahun paling berdarah bagi pasukan pendudukan yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Juru bicara Departemen Dalam Negeri Pemerintah, Zamroy Bashary mengatakan bahwa sekitar 2.043 warga sipil telah meninggal pada tahun 2010 salam operasi militer pendudukan.
Angka ini lebih rendah dari jumlah yang dilaporkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Desember 2010, di mana 2.412 warga sipil telah meninggal antara bulan Januari hingga Oktober 2010. Artinya pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama, tahun 2009 (islamtoday.net, 2/1/2011).