Pemberitaan tentang pemboman Gereja Alexandria hari Sabtu (1/1/2011), hingga berbagai tuduhan dari negara-negara di dunia, aparat dan corongnya yang terus-menerus menuduh “ekstrimis Islam” tanpa bukti atau praduga apapun, adalah bukti kegigihan mereka dalam menghubungkan Islam dengan terorisme.
Sehingga banyak pernyataan yang menyesatkan dari para elite Amerika, Eropa dan lainnya; gencarnya media yang menjadi corongnya dalam membuat cerita-cerita bohong tentang “terorisme Islam”, serta ancaman yang ditimbulkan oleh momok-yang mereka klaim-ini terhadap kaum Kristen Koptik di Mesir, yang sebelumnya terhadap kaum Kristen Irak menyusul pemboman sebuah gereja di Baghdad 31/10/2010, dan bahkan ancaman terhadap Kristen Timur.
Presiden Amerika pada sore hari itu juga telah mengeluarkan pernyataan di mana ia berjanji, bahwa Amerika Serikat akan menyediakan semua bantuan yang diperlukan untuk mengatasi aksi-aksi terorisme ini. Bahkan ia menegaskan perlunya untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pemboman “barbarisme yang keji dan biadab” ini.”
Menteri Luar Negeri Prancis, Michel Alliot-Marie (4/1/2011) menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa untuk “mengkoordinasikan semua kekuatan mereka dalam menghadapi serangan terhadap kaum Kristen di Timur Tengah menyusul serangan yang targetnya adalah kaum Kristen.”
Sesungguhnya kami menegaskan bahwa non-Muslim dari kaum Koptik dan Kristen yang lain, serta non-Muslim lainnya, telah hidup di bawah naungan negara Khilafah dan pemerintahan Islam selama berabad-abad lamanya dalam keadaan aman dan tenteram, atas dasar “mereka (non-Muslim) berhak mendapatkan keadilan sebagaimana kami (kaum Muslim), dan mereka wajib berlaku adil sebagaimana kami“, dan atas dasar “non-Muslim dibiarkan dengan keyakinan dan ritual keagamaannya selama dalam ketertiban umum“. Sementara kami melihat bahwa seluruh kaum Muslim, ulama hingga kaum Muslim pada umumnya, semuanya mengutuk pemboman tersebut. Sehingga semua ini menegaskan bahwa kejahatan itu bukan hanya tidak diakui oleh Islam, tetapi juga tidak memiliki akar di tengah-tengah kaum Muslim dan juga di lingkungan yang menghasilkannya.
Pemboman ini dilakukan tidak lain adalah dalam konteks rencana dan kejahatan Barat Amerika dan Eropa yang berdarah dan tidak manusiawi, serta tidak bermoral, dalam rangkan menciptakan pembenaran atas kegigihannya dalam memerangi Islam dan kaum Muslim.
Pemboman ini adalah salah satu dari sekian banyak aktivitas unggulan dalam melawan Islam dan kaum Muslim, yang terjadi di berbagai tempat di belahan dunia. Ini merupakan lingkaran setan kejahatan terorisme yang dilakukan oleh negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika, yang lekatkan pada Islam, serta mencegah kembalinya Islam dengan penyesatan adanya Islam teroris, Islam ekstremis dan Islam kekerasan.
Semua itu mereka jadikan sebagai pintu masuk untuk membenarkan kebiadaban dan barbarisme dalam perang antisipasi mereka untuk melenyapkan aspirasi dan upaya kaum Muslim menuju kembalinya Khilafah dan dimulainya kembali kehidupan Islam; serta untuk memaksakan budaya dan cara hidup mereka kepada kaum Muslim dengan pengawasan langsung mereka terhadap sendi-sendi kehidupan di dalam komunitas kaum Muslim.
Dengan kejahatan ini dan yang sejenisnya akan terbuka jalan sebagai berikut:
1. Menciptakan ketakutan masyarakat Barat terhadap Islam (Islamophobia) untuk mendukung mereka pada saat mereka mengambil langkah-langkah kejam dan biaya besar yang harus mereka pikul dengan menghadapi ancaman Islam.
2. Membangun opini umum Barat dan dunia, serta kerjasama internasional untuk melemahkan kaum Muslim dan menghapus ancaman atas mereka dengan menciptakan perselisihan serta perang agama, etnis dan sektarian guna menghancurkan negeri-negeri kaum Muslim dan mendominasinya. Apa yang dialami oleh Sudan untuk memisahkan Selatan dan Utara, dan apa yang diumumkannya pada 14/12/2010 dengan menunjuk seorang purnawirawan duta besar AS, Dean Smith sebagai utusan khusus untuk Darfur (bukan Sudan), dan perkataan utusan Amerika untuk Sudan, Scott Gration: “Tidak bisa melupakan penduduk Darfur”. Ini adalah langkah penghancuran. Sehingga pemboman Alexandria dalam rangka untuk kepentingan konteks ini, dengan menciptakan perselisihan sektarian di Mesir.
3. Membuat tekanan internasional secara langsung untuk membenarkan sikap para penguasa kaum Muslim, aparatnya dan media yang menjadi corongnya, dengan memikulkan tanggung jawab kepada kaum Muslim atas kejahatan yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya dalam hal ini; serta untuk membuka jalan dan mempermudah pengawasan langsung oleh Barat atas pendistorsian syariah Islam, membangun suasana pemikiran dan mengontrol perubahan yang terjadi di tengah-tengah komunitas kaum Muslim, dan mengawasi desain pelaksanaan tujuan bagi dinas keamanan yang fokus untuk memerangi Islam (dengan nama militansi dan terorisme), serta para pengemban dakwah Islam yang bekerja dengan ikhlas untuk membebaskan umat.
Dalam hal ini, kami menegaskan keyakinan kami bahwa hak-hak non-Muslim dijamin di dalam syariah Islam. Bahkan menyaki mereka (non-Muslim) sama halnya dengan menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Sungguh Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang menyakiti kafir dhimmi [warga non-Muslim] maka aku adalah lawannya di Hari Kiamat.”
Sesungguhnya hak non-Muslim di dalam negara Islam sama seperti hak kaum Muslim, dan mereka juga memiliki kewajiban seperti kewajiban kaum Muslim. Dan seperti inilah yang telah ditempuh dan dijalankan oleh para khalifah dan penguasa di negara Islam. Bahkan para fuqaha telah menetapkan haramnya menyakiti ahlud dimmah di antara non-Muslim yang hidup di bawah kekuasaan Islam.
Sungguh pengeboman yang terjadi di Irak dan Mesir yang targetnya warga sipil yang tidak bersalah, maka semuanya tidak keluar dari konteks perang salib yang dipimpin oleh Amerika, dalam rangka untuk mencari pembenaran bagi intervensi Amerika dan usaha memecah negeri-negeri Islam hingga menjadi wilayah-wilayah sektarian, etnis atau aliran. Dan jika tidak, lalu bagaimana kami menjelaskan bahwa kaum Kristen Irak tidak bermigrasi kecuali di bawah bayang-bayang pendudukan Amerika?!
Adapun apa yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslim yang bodoh dengan menyerukan untuk melakukan ritual ibadah bersama non-muslim dengan dalih menunjukkan solidaritas dan persatuan nasional, maka sesungguhnya syariah Islam telah melarang berpartisipasi dalam ritual peribadatan non-Muslim yang berdasarkan pada akidah rusak dan batil yang bertentangan dengan akidah tauhid yang berdasarkan Islam. Sebab ada perbedaan besar antara mereka yang menganggap Al Masih dan ibunya Mayam, semoga keselamatan atas keduanya, sebagai anak Allah dan ibunda Allah, dengan mereka yang menganggap keduanya sebagai hamba di antara hamba-hamba Allah yang shalih.
Berbuat baik kepada kaum Kristen, serta membela kehormatan, keluarga dan harta benda mereka, tidak harus mengakui kesesatan akidah yang mereka anut. Namun justru kami menyeru mereka dengan seruan Al-Qur’an.
“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’.” (TQS. Ali Imran [3] : 64).
Wahai kaum Muslim: Sesungguhnya Amerika dan Barat dengan cepat memerangi agama Anda, menggagalkan berdirinya Khilafah, dan melemahkan Anda dengan mengandalkan kekuatan mereka. Jadi, kami tunjukkan fakta-fakta ini. Kemudian kami menyeru Anda untuk berpegang teguh pada tali (agama) Allah. Dan waspadalah dengan propaganda-propaganda terselubung, dan Anda menjadi bukti atas kejahatan Amerika. Hendaklah Anda menjadi perwira dan prajurit dalam barisan kebenaran pada peperangan yang sudah dalam detik-detik terakhir kemenangan. .
Allah SWT berfirman: “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (TQS. Al-Qashash [28] : 5).
Osman Bakhash
Direktur Pusat Biro Informasi Hizbut Tahrir
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 31/12/2010.
kalu kita lihat secara aqal dan obyektif itulah cara cara mereka unyuk menghancurkan islam keseluruhan,mereka tak akan berhenti sampai disitu sebelum mereka benar-benar telah menguasai islam,,padahal mereka sendiri yang membuat hal itu. kita tak pernah mengusik mereka sedikit pun,itulah mereka tidak akan pernah puas sebelum ambisi mereka tercapai,oleh karena itu mari kita umat islam satukan langkah jangan bercerai berai,karena mereka musuh ALLAH, ALLAHHUAKBAR..
Perbuatan melempar batu sembunyi tangan,serta tuduhan-tuduhan yang negatif terhadap Islam dan kaum muslimin,sudah menjadi tabi’at mereka, untuk memberi gambaran buruk kepada masyarat dunia, serta menghalang sekuat tenaga kebangkitan Islam,yang berteraskan al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.
Manakah yang maha tahu isi hati dan akal manusia dari pada Allah SWT…? Amerika dan barat telah membuat kerusakan diatas muka bumi ini. Sesungguhnya apa yg mereka lakukan, pasti Allah akan balas dgn ganjaran yg setimpal, jika tidak di balas di atas dunia ini, maka pasti nanti diakhirat Allah akan membuat perhitungan dgn mrk.
Islam pasti memimpin dunia hingga akhir zaman nanti, Amerika dan barat akan menjadi Almarhum sudah di ambang pintu.
Mufti besar Mesir Ahmad al Tayyeb,meminta agar negara-2 Islam tdk terprovokasi atas pemboman gereja tersebut,krna itu tipudaya Isra’el, dan merupakan proyek terkini neg.Zionis itu ujarnya.
Mufti besar Mesir Ahmad al Tayyeb,meminta agar negara-2 Islam tdk terprovokasi atas pemboman gereja tersebut,krna itu tipudaya Isra’el, dan merupakan proyek terkini neg.Zionis itu ujarnya.