Eksplor Kekayaan Laut Indonesia, RI-AS Jalin Kerjasama

Indonesia terkenal sebagai negara maritim kelautan yang kaya dengan sumber dayanya. Untuk mengenal lebih dalam lagi kekayaan lautnya maka Indonesia melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat (AS).

Kerjasama ini diberi nama Indonesia Exploration Sangihe Talaud Index Satal. Sebuah kapal Okeanos Explorer milik AS dan kapal Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan serangkaian penelitian dan ekspedisi bersama di wilayah laut Indonesia untuk menjelajahi lebih dalam kekayaan laut yang ada di
dalamnya.

“Kita dikenal sebagai negara ocean atau kekayaan marine yang hebat sekali. Tapi apa artinya kekayaan itu buat kita, kalau kita tidak eksplor dan tidak ekspose keluar,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad,usai video conference antara RI-AS di @America, Pacific Place Mall, Sudirman, Jakarta, Jumat (7/1/2011).

Untuk mengeksplor lebih dalam lagi kekayaan laut Indonesia, diperlukan teknologi yang canggih. Teknologi ini bisa didapatkan dari Amerika Serikat.

“Itu boleh dikerjakan kalau ada teknologinya, dan saat ini kita harus bekerjasama dengan mereka, dengan Amerika,” ujarnya.

Dalam kerjasama ini, ilmuwan Indonesia dan Amerika melakukan penelitian secara bersama-sama. Kemudian juga dilakukan ekspedisi terhadap kekayaan laut Indonesia di wilayah Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara.

“Saya sangat berterima kasih karena kerjasama ini menghasilkan beberapa hal yang selama ini belum pernah ada,” kata Fadel.

“Yang pertama, selama ini kita belum pernah ada penelitian sampai dengan pada kedalaman laut 6000 meter, sekarang kita punya. Yang kedua, data-data di beberapa daerah yang selama ini kita tidak tahu kekayaan di bawah, bersama ini kita tahu semuanya. Ada hasil batubara di bawah laut, itu ada, emas ada di bawah laut,” papar
Fadel.

Kerjasama ini menggunakan dana sebagian besar dari Amerika. Sedangkan Indonesia hanya memberikan dana pendamping.

“Dana yang terbesar untuk studi ini, dana terbesar dari mereka (AS), kita hanya mengajukan dana pendamping, misalnya buat kapal kita, kita bayar sendiri, buat scientist-nya kita bayar sendiri,” katanya.

Fadel menambahkan, untuk tahun ini, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk penelitian kelautan.

“Kita alokasikan anggaran lebih dr Rp 100 miliar untuk research kelautan di Indonesia, 2011, tahun ini,” ujar Fadel.

Dikatakan Fadel, kerjasama ini akan sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kelautan di Indonesia. “Selama ini kan untuk ilmu pengetahuan, jadi masyarakat kalau yang umum belum merasakan langsung, tapi mereka yang di perguruan tinggi, mereka-mereka yang sekolah ini merasa bahwa ini sangat bermanfaat karena selama ini
mereka belum tahu keilmuan di kelautan itu,” kata dia.

Sementara Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel menyebut kerjasama ini penting bagi kedua negara. AS dapat mempelajari lebih dalam tentang kekayaan laut di Indonesia melalui kerjasama ini.

“Dengan bekerjasama, kita bisa mempelajari lebih banyak tentang kelautan di wilayah Indonesia. Tapi kita tidak bisa melakukannya sendirian, kita perlu menyatukan ilmu pengetahuan Indonesia dengan ilmu pengetahuan Amerika. Kita bisa mempelajari lebih tentang kelautan dan ilmu kelautan di Indonesia,” kata Marciel. (detiknews.com, 7/1/2011)

4 comments

  1. azi a tajudin

    subhanallah, indonesia-indonesia mau aja dikibulin oleh penjajah dasar penguasa kita memeliki mental dijajah pengennya dijajah terus emang belum cukum tiga setengah abad dijajah belanda…. sudah saatnya kita mengeksplorasi kekayaan laut kita dengan syariah dan khilafah.

  2. iya, betul sekali. dengan adanya kerja sama ini lambat laun kekayaan alut indo yang banyak itu akan habis dan sayangnya mungkin yang menikmatinya bukan orang pribumi. tetapi lebih banyak yang diperoleh AS.
    Hanya dengan Khilafah pengelolaan Kepemilikan itu dapat mensejahterakan rakyat.

  3. awalnya sifatnya kerjasama..pada akhirnya semua kekayaan kita di rampas,, lihat saja migas dan tambang kita hbis dibawah di negara meraka..msh inginkah kita dikatakan kaya??? jika masyarakat harus melarat!!!

  4. Mestinya pemimpin dinegeri ini menyadari, semakin dalam AS mengetahui potensi Indonesia, semakin besar kekayaan negeri ini yang bakal dirampok mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*