JAKARTA – Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono menyebutkan terjadinya inflasi yang tak terkendali terjadi disebabkan pemerintah SBY-Boediono menggunakan data-data mengenai inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak valid.
“Ini berpengaruh pada minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia , hal ini bisa tercermin dengan dengan kepanikan dipasar saham yang selalu jadi acuan claim keberhasilan ekonomi pemerintah SBY,” kata Arief Poyuono dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Rabu (12/01/2011).
Arif menyebut satu demi satu borok dan kebohongan dari klaim-klaim SBY yang mengatakan ekonomi Indonesia mengalami kemajuan mulai terkuak.
Bahkan Arif mengatakan kemajuan ekonomi yang diklaim oleh SBY pada rapat kerja kemarin hanyalah hitungan angka-angka mistik! Ini bisa dibuktikan dengan mulai naiknya suku bunga perbankan akibat inflasi yang tidak terkendali , serta harga harga bahan pokok dan keperluan rumah tangga yang tidak berhasil distabilkan oleh pemerintah SBY .
“Akibat data inflasi yang terkesan berbau mistik atau ngaco ancaman capital flight mulai dirasakan disektor pasar modal dan pasar uang , dimana investor asing mulai melepas kepemilikannya baik di saham , obligasi maupun surat utang negara,” katanya.
Dikatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) awal Januari menunjukkan peningkatan inflasi tahun 2010 mencapai angka 6,96 persen rupanya data ini jauh dari kebenaran dan terkesan merupakan data mitik sebab yang terjadi secara realistis pemerintah sampai saat ini tidak mampu mengatasi volatilitas harga pangan dan cenderung semakin liar.
“Contoh saja harga cabe yang tidak bisa turun keharga normal dalam waktu 2 minggu . serta makin meroketnya harga beras akibat kegagalan operasi pasar yang banyak diselewengkan. Serta kenaikan gula yang tidak terkontrol Kenaikan TDL tariff dasar listrik yang dilakukan pemerintah SBY terhadap sektor industri secara diam diam juga mulai menunjukan bahwa komitmen pemerintah untuk tidak menaikan tarif dasar listrik industri hanyalah bohong belakan , dan dari data yang kami terima banyak industry yang sudah mulai ancang ancang untuk gulung tikar atau memindahkan usahanya ke luar Indonesia , akibat daya beli masyarakat yang semakin menurun kaibat inflasi,” katanya. (tribunnews.com, 12/1/2011)
untuk semua rakyat indonesia mau harga sembako murah? mau harga cabe murah? mau biaya kesehatan Murah? mau biaya sekolah murah? semua bisa asal kita semua sepakat terapkan syari’at islam untuk mengatur kehidupan kita… pokoknya dijamin 100% indonesia jadi berkah… Amiiin
SBY dan kroninya bukanlah sosok pemimpin muslim yang boleh dibela. karena telah jelas karakter kepemimpinannya yang berorientasi pada Sekulerisme.