Anggaran Pelesiran Pemerintahan SBY Rp 24,5 Triliun

Janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  untuk menghemat anggaran perjalanan pada APBN dan APBD mulai tahun 2011, cuma isapan jempol. Dalam perubahan RAPBN 2011, anggaran dana pelesiran pemerintah sebesar Rp 24,5 trilyun.

Sebelumnya, pada sidang kabinet tanggal 07 Oktober 2010, SBY menyatakan akan mengeluarkan Inpres dan Perpres tentang penghematan anggaran khususnya belanja perjalanan pada APBN dan APBD mulai tahun 2011. Tapi anggaran belanja perjalanan pada RAPBN 2011 sebesar Rp 20,9 trilyun. Dan kini, APBN Perubahan (APBN P) untuk dana pelesiran atau kunjungan ke luar negeri mencapai Rp 24,5 triliun.

Demikian disampaikan Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) Yuna Farhan dalam rilis diterima Tribunnews.com,Minggu (16/1/2011).

“Biaya perjalanan tahun 2011 hampir lima kali lipat anggaran JamKesMas 2011 sebesar Rp  5,6 triliun,” kritik Yuna Farhan.

Lebih ironis,  belanja fungsi kesehatan justru menurun, dari Rp 19,8 triliun pada APBNP 2010 menjadi hanya Rp 13,6 trilyun pada APBN 2011.

“Pantas saja, belanja perjalanan yang biasanya diuraikan pada nomenklatur belanja barang, pada dokumen Data Pokok APBN 2011, tidak lagi diuraikan (dicantumkan). Rupanya, untuk menghindari kritik publik atas membengkaknya belanja perjalanan, Pemerintah justru menutupi  belanja perjalanan ini,” jelas Yuna.

Menurut Yuna Farhan, belanja perjalanan adalah belanja yang terus membengkak setiap tahunnya. Pada APBN 2009 misalnya, alokasi belanja perjalanan Rp 2,9 trilyun, namun melonjak pada APBN-P 2009 menjadi Rp 12,7 triliyun. Bahkan membengkak menjadi Rp.15,2 trilyun pada realisasinya.

Hal yang sama terjadi di tahun 2010, pada APBN Pemerintah menetapkan Rp16,2 trilyun, namun pada APBN-P membengkak menjadi Rp.19,5 trilyun. (tribunnews.com, 16/1/2011)

3 comments

  1. betul2 pemimpin yg tidak punya hati nurani dan jelas2 tidak pernah memikirkan rakyatnya… ! Ini bukti busuknya demokrasi dan sistem kapitalis !

    Ayo, Ganti dengan sistem ISLAM dan pemimimpin yg amanah…!

  2. waahh satu lagi kebohongan SBY… fakta ini sepertinya pas untuk menjadi editorial untuk dibahas lebih dalam,semoga bertambahnya kisah nyata seperti ini rakyat bisa semakin cerdas, dan menuntut pergantian aktor skaligus perubahan sistem…

  3. Sebuah negeri yg entah rakyatnya tahu dan peduli tentang ini, dan entah para “pemimpin” / penguasanya, juga peduli dg apa yang dialami dirinya dan rakyatnya..
    Ih uang rakyat diapakan ya..
    Sebuah negeri yg dibangun dg mainset materialistis yang rusak…
    Tidak kah ada solusi pada apa yg Rosul contohkan ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*