Keluarga Presiden Tunisia yang digulingkan, Zine El Abidine Ben Ali, yang terpaksa lari meninggalkan negaranya setelah kudeta, berhasil membawa kabur 1,5 ton emas, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar Prancis “Le Monde”.
Surat kabar itu menjelaskan bahwa istri Ben Ali mengajukan permintaan kepada Bank Sentral Tunisia untuk mendapatkan cadangan emas. Namun, permintaannya ditolak. Setelah itu, Zine El Abidine Ben Ali juga mengajukan permintaan kepada Gubernur Bank. Awalnya permintaan Ben Ali ditolak, hanya saja setelah itu bank mengubah keputusannya.
Dan berita yang beredar bahwa istri Ben Ali berhasil membawa kabur emas tersebut.
Disebutkan bahwa berbagai aksi protes yang mewarnai jalanan di kota-kota Tunisia telah memaksa Presiden Zine El Abidine Ben Ali untuk meninggalkan negara yang dikuasainya selama 23 tahun.
Ben Ali telah meninggalkan negaranya pada tanggal 14 Januari 2011. Dan ia pergi ke Kerajaan Arab Saudi. Berbagai aksi protes yang menyebabkan lengsernya Presiden Tunisia diktator ini pun berhenti, setelah Ben Ali kabur meninggalkan negara itu (ar.rian.ru, 17/1/2011).
enak bener nih orang. bener2 kapitalis sejati. udah lengser tetap aja bisa ngambil keuntungan
dimana mana kaum skuler dan rezim skuler mentalnya mental maling!!!