BANDAR LAMPUNG- DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung menilai pemerintah/negara gagal menjalankan tugas pokok dan fungsi yang fundamental.
Kepala Humas DPD HTI Lampung Akhiril Fajri menyatakan kegagalan ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni pemimpinnya yang tidak amanah serta buruknya sistem yang dipakai untuk mengatur negeri ini yaitu sistem sekuler-kapitalisme.
Sesuai pernyataan sikap DPD HTI yang dikirim ke harian ini, Jumat (21-1), dinyatakan pemerintah dinilai gagal menyejahterakan, melindungi moralitas, dan melindungi kekayaan rakyat.
Pemerintah juga gagal memberantas korupsi dan mafia hukum, gagal melindungi akidah umat, dan gagal membawa rakyat ke jalan yang diridai Allah.
Kegagalan itu, ujarnya, berdasarkan berbagai indikator yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal menyejahterakan rakyat, misalnya, secara kasat mata masih sangat banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan meski pemerintah menyatakan angka kemiskinan terus turun.
Hal ini tampak, misalnya, terdapat lebih dari 70 juta rakyat miskin masih menerima raskin. Bahkan kini sedang terjadi krisis pangan, harga kebutuhan pokok meroket, daya beli rakyat menurun, ekonomi makin sulit.
Sebanyak 4 juta anak Indonesia kurang gizi, rakyat terpaksa berutang, mengurangi makan atau makan seadanya seperti nasi tiwul (yang telah mengakibatkan 6 orang meninggal) atau bunuh diri.
Menurut Akhiril, bila perbaikan benar-benar diinginkan, tidak bisa tidak sistem yang telah gagal yang dipakai saat ini harus dibuang. Sebagai gantinya adalah sistem yang bersumber dari Dzat Yang Mahabenar, Yang Mahatahu sehingga tidak mungkin gagal, yakni syariah Islam. Selain itu, harus dihadirkan pemimpin yang baik, yang mau tunduk pada syariah dan memimpin dengan penuh amanah.
Dalam konteks itu, HTI melihat pentingnya seruan “Selamatkan Indonesia dengan Syariah.” Karena, hanya dengan penerapan syariah secara kafah di bawah naungan khilafah sajalah seluruh aspek kehidupan rakyat dan negara ini dapat diatur dengan sebaik-baiknya sedemikian sehingga seluruh kebaikan yang dicita-citakan dapat terujud.
Pihaknya menyerukan seluruh komponen umat bersungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah di negeri ini. (lampungpost.com, 22/1/2011)