Ribuan demonstrator melakukan aksi protes anti-Hosni Mubarak di pusat kota Kairo, Rabu (1/26)/Admin (AFP/VOA)
Baru beberapa menit sejak sekarang, Facebook resmi diblokir oleh pemerintah Mesir, ketika sebelumnya sejak kemarin Twitter juga diblokir. Rencananya Facebook diblokir pada jam dua belas tadi malam, tapi baru direalisasaikan barusan. Hari Rabo tanggal 25 Januari adalah bertepatan dengan hari ulang tahun kepolisian Mesir yang dikenal dengan ‘id syurtoh. Ini moment yang berharga buat para pendukung dan pemberontak pemerintahan Hosni Mubarak.
Kemarin, sewaktu keluar dari kampus Al-Azhar seusai melakukan ujian mata kuliah terakhir, saya tidak langsung pulang. Kebetulan bersama kawan satu rumah, kami membawa mobil sendiri sekalian kepengen belanja di Bab Sya’rea buat kebutuhan produksi toge untuk suplai di hotel dan restoran-restoran di Mesir. Jalan-jalan sepi, semua kantor libur, sekolah-sekolah juga sudah libur, hanya kampus Al-Azhar saja yang masuk, itupun hanya untuk fakultas ushuluddin tempat saya menuntut ilmu di sana.
Saya bersama kawan saya melewati jalan utama di depan kampus Al-Azhar dan Khan Khalili untuk menembus pasar tradisional terbesar di Mesir di Attaba Square. Ternyata juga tidak terlalu ramai. Keramaian baru tampak ketika sudah menembus di Attaba yang ke Bab Sya’rea, di sinilah tempat pusat-pusat penjualan grosir banyak berdiri. Entah produk-produk dalam negeri maupun produk import yang kebanyakan diblok oleh China.
Semua sibuk mencari rejekinya sendiri-sendiri. Seperti tidak ada masalah dengan suasana Mesir yang katanya hari ini memang sangat memanas. Banyak kelompok yang tidak pro pemerintah sedang mempersiapkan gerakan yang tidak diduga. Kami langsung saja mencari barang yang hendak dicari dan sepertinya memang tidak ada masalah. Ketika pulang jalanan juga masih sepi. Tapi, kerumunan polisi mulai nampak di jalur-jalur utama.
Shalah Salim street yang biasanya mancet juga lancar-lancar saja, di jalan ini banyak berjejer markaz-markaz resmi militer. Kami melewati jalur atas kubri 6 Oktober dan lancar. Mobil patroli mulai nampak di jalan-jalan walaupun jalanan sepi. Dalam fikiran saya tidak ada tebakan sama sekali kalau hari ini adalah hari yang bakal menjadikan Mesir tegang.
Kami langsung pulang ke rumah dan saya memiliki rencana untuk memulai kerja kembali di malam hari. Namun, setelah membuka situs-situs berita di Mesir dan mengetahui kabar dari teman-teman di Facebook, niat saya untuk bekerja saya tunda. Mesir sedang tidak sehat. Di Tahrir dan Down Town, pusat kota Cairo ada puluhan ribu demonstran yang sedang unjuk rasa yang menginginkan Hosni Mubarak lengser dari jabatannya dan menuntut untuk keluar dari Mesir.
Anehnya, ketika saya membuka stasiun-stasiun televisi di Mesir, malah jarang dari stasiun televisi milik pemerintah yang menyiarkan demo besar-besaran ini. Saya membuka nile tv, el-oula, el-mashriah dan beberapa televisi Mesir yang milik pemerintah, banyak dari stasiun itu yang malah menyiarkan keadaan yang juga sedang memanas, tapi di Lebanon, bukan di Cairo. Bagi saya ini satu hal yang aneh tapi nyata, saat kondisi dalam negerinya sendiri sedang kalut, stasiun televisi tidak begitu menyorotinya dan menyoroti kekalutan di negara sebelah.
Saya terus memantau keadaan dengan melihat link-link yang disebarkan oleh teman-teman di Cairo lewat yahoo massanger dan Facebook. Sejak isya hingga jam dua belas malam, banyak link yang menyebutkan kalau Facebook akan diblokir hingga beberapa jam ke depan setelah sebelumnya situs micro blogging twitter juga diblok.
Pemerintah Mesir memang memiliki departemen khusus yang mengawasi pergerakan di internet. Hati-hati membuka situs internet di Mesir. Semua bisa dibaca oleh pemerintah. Di sini ada polisi khusus yang menangani dunia online. Sudah banyak rakyat Mesir yang ditangkap oleh polisi gara-gara menulis yang tidak-tidak tentang pemerintah di internet terutama Facebook.
Masih ingatkan, kasus beberapa teman-teman mahasiswa yang ditangkap dan disiksa di dalam penjara pada tahun lalu. Salah satu alasan polisi menangkap mereka adalah karena satu dari mereka suka membuka situs miliknya IM yang di Mesir memang sangat dan sangat menjadi musuh utama bagi pemerintah dan juga di kamar mereka terpajang foto dari salah seorang pendiri IM itu dan tahu sendirilah, pemerintah Mesir sangat alergi sekali ketika mendengar, melihat atau mencium gelagat IM yang menjadi penghalang utama pemerintah di bawah Hosni Mubarak.
Dan lucunya, ada cerita dari seorang kawan, pada malam hari ada beberapa polisi khusus menggeledah rumah dan seisinya. Polisi-polisi itu juga membuka semua dokumen yang ada di file komputer. Lha pada saat membuka file di komputer-komputer ini, salah seorang polisi malah tidak menemukan dokumen dan situs yang berkaitan dengan IM dan malah menemukan banyak file berisi film orang dewasa alias blue. Mereka akhirnya senyum-senyum sendiri dan tidak jadi menggeledah dan keluar. Mungkin dalam fikiran polisi itu, ah gak mungkin anggota IM ini mah, wong sukanya nonton bokep. hehe.
Ketika saya menulis catatan ini, Facebook di Mesir masih diblokir, entah sampai kapan, saya juga tidak tahu. Inilah kondiri Mesir saat ini. Negara ini sedang memanas, ketika keluar rumah harus selalu membawa identitas pasport. Bahkan kalau perlu untuk sementara waktu tidak usah keluar rumah. Selalu update informasi saja lewat internet. Tidak hanya Mesir, negara tetangga di Lebanon juga sedang memanas. Saya yakin, banyak yang bermain di balik peristiwa ini. Tunggu saja, seperti apa kelanjutannya nanti.
Bisyri Ichwan
Sumber: kompasiana.com (26/1/2011)