Ribuan Orang Merespon Seruan di Facebook untuk Berunjuk Rasa Menentang Pemerintah Sudan

Rupanya kemarahan warga di bawah rezim tirani terus menular. Bahkan ini merupakan bentuk ekspresi tentang keadaan kerenggangan dan permusuhan yang menyelimuti hubungan antara rakyat dan penguasa. Akibatnya, ribuan orang merespon seruan yang disampaikan melalui Facebook untuk berunjuk rasa di seluruh penjuru Sudan dalam rangka menentang pemerintah, yaitu pada hari yang dijadwalkan untuk mengumumkan hasil awal referendum tentang kemerdekaan bagi Sudan Selatan.

Bahkan pada hari Sabtu pagi sembilan ribu orang telah merespon seruan di situs Facebook untuk grup “30 Januari seruan kepada para pemuda Sudan” untuk berunjuk rasa.

Halaman situs Facebook yang memuat gambar unjuk rasa sebagai bentuk kemarahan sambil membawa spanduk dengan tulisan bahasa Arab “Min Ajli Sudan Afdhal, Demi Sudan Yang Lebih Baik” menyerukan untuk berunjuk rasa damai, pada hari Ahad jam 11:00, dalam rangka menghentikan kezaliman dan penindasan.

Pada halaman itu tertulis “Kami akan turun ke jalan untuk memprotes tingginya biaya hidup, korupsi, nepotisme, pengangguran dan semua praktek-praktek rezim yang melanggar perundang-undangan Islam dan kemanusiaan.”

Halaman itu menambahkan, “Kami akan turun ke jalan untuk membuktikan kepada dunia bahwa rakyat tidak akan tinggal diam melihat kezaliman dan penindasan yang terus terjadi.”

Seruan ini disampaikan setelah “Gerakan 6 April” yang diluncurkan oleh pada pemuda di Mesir tiga tahun lalu, dan yang berada di balik unjuk rasa besar-besaran minggu ini dalam rangka melawan rezim Presiden Hosni Mubarak.

Di Sudan utara, dimana pasukan keamanan menerapkan kontrol yang ketat telah mengakibatkan kesulitan ekonomi dan ketidakpuasan politik hingga memicu protes sporadis dalam beberapa pekan terakhir (kantor berita HT, 2/2/2011).