Dinas Intelijen Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menjadi sorotan. Mereka dianggap gagal memberi pemberitahuan mengenai krisis yang terjadi di Mesir serta runtuhnya pemerintahan di Tunisia, yang dianggap sebagai salah satu sekutu AS.
Menurut keterangan seorang pejabat AS, Presiden Barack Obama merasa kecewa dengan kinerja intelijen AS saat ini. Presiden Obama pun telah melayangkan kekecewaannya itu ke Direktur Intelijen Nasional AS. Demikian diberitakan Reuters, Jumat (4/2/2011).
Obama kecewa pihak intelijen AS tidak mampu memberikan peringatan adanya upaya pelucutan kekuasaan terhadap mantan Presiden Zine el-Abidine Ben Ali di Tunisia.
Selama ini Tunisia memang dikenal sebagai salah sekutu AS khususnya dalam upaya penumpasan terorisme.
Beberapa senator bahkan mempertanyakan apakah Presiden Obama diberi penjelasan mengenai situasi di Tunisia dan Mesir. Penjelasannya ini khususnya dilakukan sebelum aksi kerusuhan terjadi di kedua negara sekutu AS tersebut.
Senator Dianne Feinstein menyatakan kedua peristiwa tersebut seharusnya dapat diketahui terlebih dulu oleh dinas intelijen AS. (okezone.com, 4/2/2011)