Pasca insiden Cikesik, Pandeglang, Banten, desakan pembubaran Ahmadiyah menguat. Sejumlah Kyai yang tergabung dalam Majelis Silaturahim Kyai dan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia (MSKP3I) mendesak pemerintah membubarkan Ahmadiyah. Sebab, pemicu terjadinya peristiwa kekerasan bernuansa agama di beberapa daerah adalah sikap Ahmadiyah yang menodai Islam dan menyinggung perasaan pemeluknya.
“Pangkalnya ada di Ahmadiyah itu sendiri, bubarkan saja dulu,” kata Ketua Umum MSKP3I, Noer Muhammad Iskandar, di Jakarta, Rabu (9/2). Pembubaran, menurutnya, harus segera dilakukan untuk mengatasi ketegangan antarumat beragama yang berujung pada kekerasan yang tak berkesudahan.
Ahmadiyah dibubarkan adalah opsi yang paling baik daripada membuat agama sendiri di luar Islam. ”Jika membuat agama sendiri tetapi masih menggunakan simbol Islam tetap saja melukai hati umat Islam,” kata dia.
Dikatakan Noer, inti persoalan bukanlah merevisi atau mencabut SKB 3 Menteri. Akan tetapi, adalah ketidaktaatan Ahmadiyah terhadap SKB tersebut. Pasalnya, berdasarkan evaluasi pelaksanaan SKB di lapangan, banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Ahmadiyah.
”Tidak hanya Islam yang mereka lecehkan tetapi juga pemerintah,” kata dia. Jika opsi pembubaran terlaksana, maka seluruh ormas Islam telah menyatakan siap membina anggota dan Jamaah Ahmadiyah agar kembali ke Islam yang benar
Dekan Fakulktas Dakwah Perguruan Tingga Ilmu Alquran (PTIQ), Pangadilan Daulay, mengatakan jika pemerintah tidak segera membubarkan Ahmadiyah maka dikhawatirkan akan menjadi bom waktu dengan efek konflik lebih besar sebagaimana yang terjadi di Pakistan. (republika.co.id, 9/2/2011)
pemerintah harus tegas membubarkan aliran2 sesat semacam ahmadiyah bila ingin mendapat dukungan kaum muslimin, bila tidak mau menindak tegas,jangan jadi pemimpin diindonesia yg notabene kebanyakan kaum muslim berada.pemerintah perlu ingat bahwa indonesia merdeka krn jasa kaum muslimin,bukan orang2 kafir seperti ahmadiyah dan lain2