Undangan FKSK: Kembali ke Asas Tunggal, Untuk Apa?

FORUM KAJIAN SOSIAL KEMASYARAKATAN (FKSK)
Kerjasama antara HTI, FUI, Kantor Berita Antara, Majelis Taklim WDS, YPI Al Azhar dan Khilafah Center
Sekretariat: d/a. Jl. Pekalongan No. 22, Menteng. Jakarta 10310
Telp. 021-3916002 (Hunting). Fax. 021-3916013

Kepada yang Terhormat:
Para ulama, pimpinan tokoh ormas Islam & LSM, dan aktivis Islam di Jakarta.

UNDANGAN

Assalaamu’alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh.

Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK), sebuah forum diskusi yang dibentuk atas kerjasama antara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Forum Umat Islam (FUI), Majelis Taklim Wisma Dharmala Sakti (WDS), YPI Al Azhar dan Khilafah Center, serta di dukung oleh Kantor Berita Antara, melalui surat ini mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk menghadiri diskusi dengan tema “KEMBALI KE ASAS TUNGGAL, UNTUK APA?”, insya Allah akan diadakan pada:

Hari/tanggal: Senin, 24 September 2007
Pukul: 16.00 s/d 18.00
(Regristrasi pukul. 15.30 – 16.00, ditutup dengan Buka Puasa Bersama)
Tempat: Ballroom Hotel Sahid. Jakarta

Adapun yang akan bertindak sebagai narasumber adalah:

  1. Idrus Marham (Wakil Ketua Komisi II DPR-RI, FPG)
  2. Drs. H. M. Idham Samawi (Anggota Pansus RUU Parpol, FPDI-P)
  3. Lukman Hakiem (Wakil Ketua FPPP DPR-RI)
  4. Ir. H. M. Ismail Yusanto, MM (Jubir HTI)

Besar harapan kami akan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara menghadiri acara ini. Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terimakasih.

Billaahittaufiq walhidayyah, Wassalaamu’alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh.

Jakarta, 21 September 2007

Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK)


H. M. Luthfie Hakim, S.H.
Direktur Eksekutif

Rsvp : Cheppy. 0815-8057030 & Fanani. 0815-8366436

9 comments

  1. iman ti bandung

    “KEMBALI KE ASAS TUNGGAL, UNTUK APA?”
    Ide usang untuk mengkambinghitamkan ISLAM.

  2. trust in the truth

    Kaum sekular makin bingung bin ngawur dalam menahan gelombang dahsyat tuntutan penegakan syariah…..
    Usulan “asbun” kembali ke asas tunggal adalah bukti mereka emoh mengakui kekalahan intelektual mereka, jadi mumpung masih ada celah, “main kayu” aja….!

    teung teuingeun ….atuh…

    trust_in_the_truth(at)yahoo(dot)com

  3. aban tetep ga suka vanilla

    Ya bener…dah mulai kehabisan ide kaya’nya mereka

  4. Pobia terhadap Islam, kemudian memunculkan ide lama. Sudah bukan zamannya. Sekarang jamannya ide penerapan syariat. Tinggal bagaimana memberi penjelasan kepada masyarakat tentang penerapan syariat Islam tsb.

  5. salim shadiq

    saya sangat mendukung untuk kembali ke “asas tunggal”. memang asas kehidupan itu harus tunggal. Kaum muslimin sudah saatnya untuk kembali kepada “asas tunggal” yang sesuai dengan fitrahnya yakni Qiyadah fikriyah islam. dengan diterapkanya kembali syari’at islam secara kaffah di semua aspek kehidupan…..

    karena hanya islam sajalah yang akan mengobati kehausan intelektual, kegersangan jiwa dan berbagai krisis multidimensi. dan hanya islam sajalah yang akan menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan dan kefasyadan…

    Orang pintar pasti pilih islam…
    Kalau ada islam kenapa pilih yang lain..???
    Apa kata Dunia….

  6. Benarkah kembali atau memaksa azas tunggal akan mensejahterakan rakyat. Bukankah saat ini terbukti penerapan ide sekuler dengan baju nasionalis dan pancasialis terbukti telah gagal mensejahterakan rakyat. Ini semua tinggal dibuktikan dengan kenyataan.Tinggal perlu keterbukaan dengan bukti konkrit dan debat intelektual.Beranikah ….wahai para pengusung “azas tunggal”?

  7. Ihsan Syahruddin

    Kurang bukti apa lagi sih bangsa ini? berbagai penderitaan yang terjadi di negeri ini semuanya terjadi karena pengaturan berdasarkan asas demokrasi dan tentu saja asas tunggal itu juga yang menjadi patokan sistem demokrasi. Terbukti demokrasi itu tidak bisa menyelesaikan permasalahan kehidupan di negeri ini, karena demokrasi dan pancasila adalah buatan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk lemah. Manusia tidak tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan kehidupannya sendiri, karena yang mengetahui kebenaran hakiki hanya Allah. Allah Maha Tahu terhadap kebutuhan manusia, apa yang terbaik untuk manusia, makanya Allah tidak membiarkan manusia hidup dengan tidak menurunkan tata aturan hidup yang harus dijalankan setiap manusia, tiada lain untuk kemaslahatan ummat manusia!
    Oleh karena itu, hanya syariah-Nya lah yang dapat menyelesaikan semua permaslahan kehidupan kita semua, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia, terutama kaum Muslimin. Syariah Islam diwajibkan oleh Allah untuk diterapkan di muka bumi ini untuk mengatur seluruh permasalahan kehidupan manusia. Dan jika kita mengambil sebagian atau keseluruhan dari aturan agama atau akidah selain daripada Islam, maka siap-siaplah kita untuk menjadi orang yang paling merugi di Akhirat kelak! Na’udzubillahi min Dzalik. Maka, tiada lagi pilihan bagi kita selain kembali kepada syariah Islam dan Khilafah Islamiyah sebagai institusi pelaksananya. Dan tiada lagi metode untuk menerapkan syariah Islam dengan sempurna, kecuali dengan menegakkan Daulah Khilafah Islamiyah berdasarkan metode Nabi Muhammad SAW. Maka, menurut kaidah Ushul, Sesuatu yang apabila sesuatu itu tidak ada akan mengurangi kesempurnaan atau meniadakan suatu kewajiban, maka sesuatu itu wajib ada.
    Semoga Allah segera memberikan pertolongan-Nya untuk mewujudkan kembali Daulah Khilafah Islamiyah ‘ala minhajin-Nubuwwah yang akan melaksanakan seluruh syariat dalam agama ini. Amin, Amin, Amin yaa Rabb ….
    Allahu Akbar!!!

  8. Untuk bisa menyaksikan dan merasakan diskusi terpanas bulan ini “Kembali ke Asas Tunggal, Untuk Apa?” Anda bisa menonton vcdnya. Diliput dengan tehnik life production, multi kamera oleh Infokom HTI. insya Allah Covernya fullcolor, cassing DVD, isi 2 keping vcd original, harga 20ribu perak. semoga besuk sudah jadi. Allahu akbar!

  9. Mohammad Dahlan

    Para jawara Skulerisme sudah mentok dalam membendung tuntutan penerapan Syariah Islam, mereka mulai bernostalgia dengan kenangan indah dengan diterapkannya asas tunggal, dimana kekuatan Islam waktu itu dibelenggu dengan asas tunggal… semua gerakan islam dilibas… maka tak ayal lagi jawara tersebut mulai mengenang masa indah dulu… waktu asas tunggal disakralkan.. tapi ummat sudah melek, dan sudak muah dengan segala kebohongan, ternyata semuanya hanya patamorgana.. saatnya ummat digerakkan atas hak-haknya untuk menentukan nasibnya sendiri dalam menerapkan Syariah Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*