Jakarta. Suparman dihadapan guru ngajinya mengaku bahwa ia bersedia menjadi anggota Ahmadiyah dan bahkan menjadi Ketua Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cikeusik lantaran faktor ekonomi. Hal itu diungkapkan Ketua MUI Banten KH Aminudin Ibrahim dalam acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-27, Ahad (20/2) di Wisma Antara, Jakarta.
Anggota Tim Pencari Informasi dan Fakta (TPF) MUI Pusat Kasus Cikeusik ini menjelaskan panjang lebar tentang keberadaan Ahmadiyah di Pandeglang. Sekitar 250 anggota Ahmadiyah Pandeglang akhirnya kembali ke pangkuan Islam setelah diadakannya sosialisasi SKB 3 Menteri pada Nopember 2008 lalu.
Namun tersisa delapan orang warga yang bersikukuh tetap tidak mau tobat. Mereka adalah para mubaligh Ahmadiyah, salah satunya adalah Suparman warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Dalam sosialisasi SKB 3 Menteri itu, terjadilah dialog antara Suparman dengan guru ngajinya yakni Ketua MUI Cikeusik KH Amir. Amir pun menanyakan mengapa Suparman bisa masuk Ahmadiyah. Semua dalil yang diajukan Suparman tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, terbantahkan dengan telak. Namun Suparman enggan keluar dari Ahmadiyah.
Akhirnya, karena sudah tidak ada argumen berdasarkan dalil Al-Qur’an maupun Hadits lagi, maka ia pun mengakui alasan yang sebenarnya sehingga ia tidak mau kembali ke jalan yang benar.
“Pak Kiai kalau saya tidak melaksanakan ini (ajaran Ahmadiyah, red), priyuk nasi saya tidak ngebul” ujar Aminudin menirukan ucapan Suparman kepada Amir.
Maka terungkaplah bahwa Suparman diberi berbagai fasilitas yang menggiurkan oleh JAI Pusat. Di antaranya, tiap bulan ia digaji Rp 10 juta perbulan, diberi uang Rp 150 juta untuk membeli rumah, diberi dana Rp 150 juta untuk kegiatan ‘dakwah’ di bulan Ramadhan.
Karena Suparman tidak mau meninggalkan mencari nafkah dengan cara yang haram itu, akhirnya masalah ini naik ke Bakorpakem tingkat Kabupaten Pandeglang. Terjadilah dialog dan disepekatilah bahwa Suparman tidak akan mengajarkan lagi ajaran sesatnya.
“Bahkan kesepakatan itu ditandatangani oleh Suparman sendiri,” ujar Aminudin di hadapan 600 peserta talkshow yang bertema Ahmadiyah Berulah,Umat Islam di Fitnah (Menelisik Konspirasi dan Targetnya) itu.
Aminudin pun mengungkapkan bahwa ternyata Suparman melanggar perjanjian itu. Karena faktanya ia malah terus mengembangkan ajaran Mirza Ghulam Ahmad, nabi palsu utusan kolonial Inggris.
“Ia tetap door to door mengajak orang untuk masuk Ahmadiyah dengan iming-iming akan diberi uang,” ujarnya. Berdasarkan pengakuan warga kepada Aminudin, uang yang akan diberikan itu variatif tergantung tugasnya nanti. “Yang jelas berkisar 1,5 juta-10 juta rupiahlah,” ujarnya kepada mediaumat.com. Sehingga akhirnya di Cikeusik saat ini ada 25 warga yang turut menjadi anggota JAI.
Dalam takshow bulanan yang diselenggaran oleh Hizbut Tahrir Indonesia itu, nampak pula Ketua Dewan Pembina TPM Mahendradatta; Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PPP Mohammad Arwani Thomafi; Wakil Ketua Komnas HAM Nurcholis; dan Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto. Mereka hadir sebagai pembicara. Kecuali Nurcholis, semua pembicara sepakat bahwaPresiden SBY harus segera membubarkan Ahmadiyah. [] joko prasetyo/mediaumat.com
semoga kita dilindungi Allah dari kesesatan Ahmadiyah
Alhamdulilah..kedok ahmadiyah mulai terbongkar,mrk mengiming imingi masyarakat dgn sejumlah uang agar mengikuti ajaran Ahmadiyah,krn faktor ekonomi kapitalis yg mmg begitu dahsyat menghantam&menyengsarakan sebagian besar masyarakat kita,yg lemah imanya akhirnya tergiur..Dosa2 ini akan ditimpakan kpd penguasa yg zholim&tdk menjaga aqidah umat islam.
Nurcholis (Komnas HAM) ga s7 Ahmadiyah bubar mungkin kasusnya sama spt manusia super bebal (Suparman) yg mana LSMnya didanai dr pihak2 ‘tertentu’.
faktor ekonomi juga ampuh menyesatkan ummat….
semakin jelaslah bahwa Ahmadiyah ada yg mendanai dan siapa lagi klu bukan orang KAfir. dan pemerintah gagal total menjaga aqidah UMMAT
ahmadiyah sesuatu yang disetingkan dan didanani.tindakan pemerintah selama ini masih pelin plan bahwa itu penodaaan dan penistaaan yang benar benar melanggar hukum.yang perlu disini kejelasan hukum yang dikeluarkan pemerintah yang penting.biar ahmadiyah benar benar enyah dari umat muslim dibumi indonesia yang mayoritas muslim.untuk yang telah berjuang menumpas ini semoga Allah swt meredhoi amin.
Ya Allah jauhkan hamba dan saudara2 di sekitar hamba dari ajaran sesat. seharusnya iman dan islam dilindungi oleh Khilfah
perlu tindakan tegas dan bijak dari umaro kalo tidak ingin negeri ini menjadi negeri saba.
HAM harus ada dibawah agama,jangan sekali-kali menyetir agama dg HAM…….Kalo tiak mau di sebut KAFIR siapapun orangnya.
Memang betul ternyata fakir itu dekat sekali dengan kafir. Semoga saja kaum berduit mau peduli kepada rakyat yang fakir, sehingga kaum kafir tidak meningkat jumlahnya.