Surat Terbuka kepada Institusi HAM dan Organisasi Masyarakat Sipil

Kantor Penerangan Hizbut Tahrir

Wilayah Bangladesh

No          : HR-140211
Tanggal : 11 Rabiul Awal 1432 H/14 Februari 2011 M

Surat Terbuka kepada Institusi HAM dan Organisasi Masyarakat Sipil

Penyiksaan Brutal Yang Dialami Para Anggota Hizbut Tahrir oleh Pemerintah Bangladesh

Hizbut Tahrir menarik perhatian semua organisasi HAM di Bangladesh dan secara internasional dan seluruh Organisasi Masyarakat Sipil di Bangladesh atas penyiksaan brutal yang dilakukan pemerintah terhadap anggota-anggota Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir menyeru para penanggungjawab dan anggota di organisasi-organisasi dan lembaga itu untuk mengadopsi masalah ini dan meminta pertanggungjawaban penguasa Bangladesh agar berhenti dari semua bentuk penyiksaan terhadap anggota Hizbut Tahrir.

Latar belakang dan peristiwa:

1.       Pada tanggal 22 Oktober 2009 pemerintah Bangladesh mengumumkan secara tiba-tiba bahwa Hizbut Tahrir di Bangladesh adalah partai terlarang dengan dalih bahwa Hizb “mengancam keselamatan umum”. Padahal Hizbut Tahrir mulai berkativitas secara terbuka di Bangladesh sejak tahun 2001 menggunakan sarana-sarana politik yang diakui dan diterima secara luas, seperti diskusi dan aksi damai. Sudah dikenal luas tentang Hizbut Tahrir bahwa Hizb tidak pernah barang seharipun merujuk kepada aktivitas kekerasan. Terlebih lagi keputusan pemerintah tidak bisa menghadirkan kecuali aktivitas biasa bagi hizb.

2.       Setelah pelarangan, pemerintah langsung menjebloskan juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Bangladesh, Prof. Mohiuddin Ahmed, ke tahanan rumah pada tanggal 23 Oktober 2009, karena upaya beliau menggelar konferensi pers untuk memaparkan reaksi Hizb terhadap keputusan pemerintah Bangladesh. Berikutnya pada tanggal 20 April 2010, pemerintah menahan beliau dan dikenai tuduhan yang batil. Beliau sampai sekarang masih mendekam di penjara bersama puluhan anggota dan aktivis Hizb, diantaranya wakil juru bicara resmi Morshedul Haque dan anggota senior Prof. Dr. Sayid Ghulam Mawla; di mana mereka dipenjara oleh pemerintah Bangladesh tidak lain karena mereka mengemban pandangan ideologis dan politis. Artinya mereka semua adalah tahanan intelektual.

3.       Kelanjutan dari kebijakan represif Pemerintah terhadap Hizbut Tahrir, pada tanggal 22 Desember 2010 dan 19 Januari 2011, pemerintah Bangladesh kembali menangkap lebih dari dua belas anggota dan aktivis Hizb. Mereka ditahan dalam jangka waktu yang beragam. Selama ditahan mereka mengalami penyiksaan brutal oleh Gugus Tugas Interogasi (Task Force Interogation – TFI), yang menggidikkan rasa kemanusiaan, untuk mengorek informasi tentang Hizb dan kepemimpinannya. Gugus Tugas Interogasi ini di Bangladesh sudah dikenal kebrutalan dan kesadisannya dalam penyiksaan. The Guardian Inggris telah membongkar sejauh mana kebrutalan yang dilakukan oleh Gugus Tugas Interogasi terhadap para korban. Gugus tugas itu melakukan berbagai bentuk penyiksaan brutal terhadap anggota dan aktivis Hizbut Tahrir menggunakan berbagai sarana penyiksaan yang tak berperikemanusiaan, diantaranya:

a.       Mereka ditutup matanya dan dipukuli dengan tongkat besi

b.      Anggota tubuh mereka distrum dengan listrik, termasuk organ kelamin mereka distrum lebih dari 45 menit.

c.       Mereka ditelanjangi dan digantung dengan kaki diatas

d.      Ditelentangkan di atas balok es dalam jangka waktu yang lama

Diantara korban penyiksaan itu adalah:

1.       Parvez Ahmed, usia 28 tahun

2.       Faisal Kabir, usia 29 tahun

3.       Masud Parvez, usia 24 tahun

4.       Mahfuzur Rahman, usia 23 tahun

5.       Maksudur Rahman, usia 23 tahun

6.       Erfan Ahmed, usia 33 tahun

7.       A.H.M Shamsuddoha Mahmudi, usia 24 tahun

8.       Nawajis Azam Fahim, usia 22 tahun

9.       Md. Ashikur Rahman, usia 19 tahun

10.   S.M Al-Amin, usia 20 tahun

11.   S.M Taufiqul Islam, usia 18 tahun

12.   Ferdous Wahid, usia 23 tahun

13.   Shahnewaz Sultan, usia 23 tahun

14.   Asif Rahman; usia 17 tahun

15.   Masud Alom; usia 22 tahun; dan

16.   Firoz Alom; usia 24 tahun

Karena itu, Hizbut Tahrir mendorong semua institusi HAM dan Organisasi Masyarakat Sipil untuk menunaikan kewajiban mereka dalam membela semua tahanan Hizbut Tahrir dan para tahanan intelektual, supaya pemerintah Bangladesh segera berhenti menyiksa para anggota dan aktivis Hizbut Tahrir.

Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Wilayah Bangladesh

H. M. Siddque Mansion, 55/A Purana Paltan, lt. 4 (sebelum Grand Azad Hotel), Dhaka 1000
Telepon: +880 1713008822
Faks       : +880 29558854
Email: info@khilafat.org
www.khilafat.org

2 comments

  1. Mereka harus berani membuktikan kepada dunia kalau mereka benar-benar pahlawan HAM.

    Wahai saudara-saudaraku syabab yg sedang dizalimi, yakinlah tidak ada kesia-siaan dalam setiap tetes darah yg tertumpah. Allah Akbar!!!

  2. Najla Hanifah

    Bersabarlah saudara2 ku,..
    KHILAFAH akan segera berdiri…
    semoga Allah swt menggolangkan kalian semua sebagai para syuhada,.. amin,,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*