Puluhan ribu rakyat melakukan protes, usai shalat Jum’at, dan gerakan mereka berpusat di ibukota Tripoli. Gerakan protes yang mereka lakukan menjelang sore, usai shalat Jum’at.
Para demonstran di ibukota Tripoli, mengambil jalan-jalan yang ada, kemudian pasukan keamana yang loyal kepada Presiden Gadhafi, dikabarkan langsung menyerang mereka dengan tembakan yang membabi buta, dan dikabarkan sedikitnya enam orang tewas, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press.
Terdengar suara tembakan dari senjata berat di berbagai distrik di sekitar ibukota Tirpoli, seperti Fashloum, Ashour, Jumhuoria, dan Suoq al, ujar seorang wartawan Aljazeera.
“Tentara tidak palah-pilih terhadap para demonstran, mereka menyiram dengan tembakan senjata”, ujar seorang penduduk di kota bagian timur Tripoli. Di sekitar Tripoli terjadi bentrok antara para penentang pemerintah dengan pasukan yang setia kepada Gadhafi. “Tampak mayat-mayat di jalan Sug-al Jumaa”, ujar seorang penduduk.
Sementara itu, Brigade Khamis, kelompok pasukan brigade khusus, yang sangat loyal kepada keluarga Gadhafi, merek dilengkapi dengan senjata yang modern dan canggih, guna menghadapi kelompok penentang pemerintah.
Jumlah korban yang tewas sudah mencapai 2.000 lebih yang tewas, ujar Francois Zimeray, Direktur Human Right Watch, yang menyaksikan kondisi dilapangan. Sementara itu, yang mengalami luka-luka sudah ribuan orang, akibat kekerasan yang terus berlangsung.
Tetapi, sejumlah kota penting jatuh ke tangan kelompok penentang pemerintah, sepreti kota Zuwarah, yang sebelumnya terjadi perang antara pasukan yang loyal dengan Gadhafi dengan kelompok oposisi. Di Az Zawiyah, puluhan ribu orang mengantarkan korban-korban yang tewas ke kuburan, dan mereka meneriakkan yel-yel, “Pergilah Gadhafi besok pagi”, ujar mereka. (eramuslim.com, 25/2/2011)
Berita diatas menunjukkan bahwa solusi-solusi penyelamatan yang ada gagal menyembuhkan pilar pilar negara. Hal itu karena obat yang diberikan itu hanya ditujukan kepada gejala dan dampaknya saja, tidak menyentuh sumber penyakitnya yang ada di dalam dasar-dasar sistem kapitalisme itu sendiri. Solusi yang ada sekarang ibaratnya sekedar obat pereda rasa sakit.Obat itu hanya meringankan rasa sakit sampai penyakit itu mereda dengan sendirinya, bukan karena sembuh total tetapi sumber penyakitnya hanya istirahat sementara. Berapa lama kemudian, penyakit itu kambuh lagi, bahkan semakin parah. Percayalah