Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Firouzabadi mengatakan opsi intervensi militer yang akan dilakukan Amerika Serikat tidak lain hanya untuk menguasai sumber minyak di Libya.
“Kenyataannya yang diinginkan dalam intervensi AS adalah untuk mengambil alih ladang minyak di Libya. Sama seperti yang dilakukannya terhadap sumber minyak di Irak,” tegasnya, Sabtu (5/3).
Aksi brutal yang dilakukan pemimin Muammar Gaddafi terhadap para demonstran yang menuntutnya mundur, yang berlangsung selama dua pekan ini, setidaknya menewaskan sekitar enam ribu orang. Pemerinah AS telah meminta dukungan dari masyarakat internasional terhadap upaya penggunaan intervensi militer ke Libya.
Firouzabadi menilik pada sejarah dan strategi militer AS yang belakangan menimbulkan masalah di Irak dan Afghanistan. Ia juga mengatakan, masalah baru yang akan ditimbulkan AS nantinya, dapat memancing dan sekaligus mengutkan solidaritas pemberontakan Islam.
“Mereka harus menahan diri dari intervensi (dalam negeri) negara-negara muslim dan membiarkan orang-orang (mereka),” ujarnya kepada Fars News Agency.
“Orang-orang Muslim Libya telah bangkit dan membuktikan bahwa mereka dapat membebaskan negara mereka,” katanya. Ia menambahkan, “warga Libya dapat mengontrol sumber minyak mereka dan ingin menggunakan kekuatan mereka, tujuan dan kapabilitasnya untuk merdeka.” (republika.co.id, 6/3/2011)