HIP Jatim: Pergolakan Timur Tengah, Tak Cukup Ganti Penguasa

HTI Press. Tak cukup sekedar ganti penguasa, akan tetapi diganti pula sistemnya dengan khilafah. Demikian kesimpulan dari talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jatim pada Ahad (6/3) lalu.

Dengan tajuk “Pergolakan timur tengah, lonceng kematian rezim boneka dunia islam”, menjadi pembicaraan menarik di Aula Bir Ali Asrama Haji Surabaya.

Kemasan acara talkshow yang dibawakan Fikri A. zudiar, membahas tuntas persoalan real timur tengah hingga solusi perubahan sesuai islam, bersama  empat narasumber. Mereka dari HTI DPD Jatim Muhammad Taufiq NIQ , M. Sya’roni  (pengamat politik), Ahmad Safril Mubah, S.IP (Pengamat Politik Internasional/TimTeng Unair) serta alumnus Mesir dan  Pengamat Politik Timur Tengah,  Muhammad Wahiduddin, Lc .

Penguasa penindas rakyat merupakan bukti kebobrokan sistem sekular, dalam bentuk otoriter maupun demokratis  sekalipun. Dalam negara penganut demokrasi  anak emas sekuler  ini, penindasan kepada rakyat dilakukan melalui politik ataupun ekonomi, adapun  negara diktator rakyat diperlakukan represif , suara kebenaran dibungkam. Sehingga akibatnya, tidak bertambah kecuali menambah deretan penderitaan rakyat.

Sifat penguasa dikator ini, telah di-isyaratkan oleh Rasulullah akan adanya masa; dimana masa itu di kuasai penguasa diktator. Namun yang demikian tidak selamanya akan terjadi, setelah lahirnya kembali khilafah ‘ala Minhaji Nubuwah.

Kini lonceng kejatuhan masa kedikatoran yang telah menumpahkan darah umat islam, terus bertabuh di seantero negeri-negeri muslim. Penguasa yang telah mendzalimi rakyatnya sekaligus tak disayangi rakyatnya  tengah berhadapan dengan rakyatnya. Niat bersih rakyat untuk kembali kepada pangkuan Islam, menyongsoh isyaroh Rasulullah SAW, pasti dimenangkan.

Niat bersih terus dijaga dan dilakukan dengan benar. Mempersiapkan kemenangan ini mengharuskan adanya sebuah langkah penting yakni Thalabun-nushrah  kepada militer agar mendukung tegaknya Islam dibawah naungan syariah dengan berdirinya khilafah.

Sehingga arah tujuan membinasakan kediktatoran penguasa dzalim dapat teraih dengan sempurna. Sekaligus meniadakan intervensi imperialis kafir barat. Hal ini berarti tidak hanya mengganti penguasa akan tetapi dengan diganti pula sistemnya. Yakni diganti dengan Khilafah Islamiyyah.[]lijatim/kh

One comment

  1. fifi al - fia

    andainya saya juga berada di dalam forum, pasti lebih terasa nikmatnya mendengarkan hujjah – hujjah yang dapat menguatkan langkah di barisan dakwah.
    harapan saya pun perubahan / revormasi mesir tidak hanya sekedar menumbangkan rezim penguasa namun juga mengembalikan sistem Islam yang kaffah untuk seluruh kaum muslimin di muka bumi ini. Allahu Akbar !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*