Wahai Kaum Muslim di Suriah: Catatkan Diri Anda untuk Kemuliaan Penegakan Khilafah Rasyidah di atas Puing-puing Rezim Yang Mati

بسم الله الرحمن الرحيم

Wahai Kaum Muslim di Suriah:

Catatkan Diri Anda untuk Kemuliaan Penegakan Khilafah Rasyidah

di atas Puing-puing Rezim Yang Mati

Pada Februari lalu, aparat keamanan Suriah di Dara’a menangkap 16 orang siswa. Media massa menyebutkan bahwa mereka masih anak-anak. Mereka ditangkap dengan tuduhan menuliskan slogan-slogan di dinding yang menuntut jatuhnya rezim Suriah. Hal itu karena terpengaruh apa yang terjadi di Tunisia dan Mesir … Dalam detil penangkapan mereka, bahwa wakil tokoh dari marga Aljawabirah mendatangi kantor penanggungjawab keamanan politik di propinsi Dara’a, Brigjen Athif Najib. Dia mengatakan ada seorang guru yang memberitahu daftar nama anak-anak di sekolahnya, dan daftar itu diserahkan kepadanya, yang berada dibalik penulisan slogan-slogan di dinding. Guru itu memberitahu bahwa anak-anak itu masih di bawah umur. Namun Brigjen Athif Najib bersikeras agar anak-anak itu dihadirkan hanya supaya ia melihat dan mengenali mereka. Brigjen itu membuat guru itu berpikir bahwa masalahnya akan berakhir. Akan tetapi ketika anak-anak itu dihadirkan ternyata mereka ditangkap. Setelah penangkapan, guru itu menghindar tidak mau bertemu dengan siapapun. Ia juga tidak mau menjawab kontak dari mereka yang tidak dia kenal. Dia tidak mempedulikan teriakan para keluarga anak-anak yang ditangkap yang khawatir terhadap nasib anak-anak mereka yang sebagian besar dari mereka datang dari teluk. Kemudian, salah seorang menyampaikan kepada tokoh tersebut dan keluarga anak-anak itu bahwa Brigjen dan Gubernur sedang berpesta di satu rumah makan. Ketika tokoh itu bertemu dengan Brigjen di pintu rumah makan itu, sang tokoh berkata: “Dimana anak-anak kami?” Ia mendapat reaksi yang mengejutkan: bahwa Brigjen akan melakukan ini dan itu terhadap para ibu yang anaknya telah berkata atau akan berkata terhadap rezim seperti kata-kata itu. Hal itu memicu kemarahan orang-orang yang ada di tempat tersebut sehingga mereka ingin memukul Brigjen sampai Brigjen lari ke dalam rumah makan menyusul Gubernur yang masuk lebih dahulu. Setelah itu pemilik rumah makan berhasil melarikan Brigjen dari dalam bangunan. Itulah yang memicu kemarahan keluarga-keluarga di Dara’a sehingga pada hari Jumat 18/3 meletuslah protes-protes yang sangat keras di kota tersebut. Dan seperti biasanya, negara menghadapinya dengan brutal dan bengis yang mengakibatkan jatuhnya empat korban tewas di antara para demonstran, puluhan terluka dan banyak yang ditangkap.

Karena khawatir kejadian itu berkembang merugikan kepentingan rezim Suriah, dan setelah melihat reaksi warga di Dara’a dan di seluruh negeri umumnya, maka rezim mengumumkan dibukanya penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban setiap orang yang terbukti melakukan kesalahan disertai janji untuk melepaskan anak-anak yang ditangkap. Namun janji-janji penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban dan pembebasan anak-anak itu didustakan oleh tindakan aparat keamanan yang ada di lapangan dalam jumlah besar pada hari Sabtu, 19/3. Pada hari itu, massa dalam jumlah besar berkumpul untuk memprotes korban tewas hari sebelumnya. Para demonstran yang mencapai puluhan ribu itu menyerukan revolusi terhadap rezim. Pasukan keamanan menghadapinya dengan lontaran gas air mata dan tongkat sehingga menewaskan satu orang, banyak yang terluka dan sejumlah demonstran ditangkap. Ada beberapa orang korban luka diambil dari rumah sakit nasional Dara’a oleh aparat keamanan dan dipindahkan dengan ambulan ke tempat yang tidak diketahui.

Menyikapi hal itu, beberapa marga yang merepresentasikan Dara’a mengancam akan melawa rezim jika pasukan keamanan tidak ditarik dari propinsi Dara’a, pengawasan dari udara tidak dihentikan dan anak-anak yang ditangkap tidak dilepaskan. Sedangkan negara yang hanya memperhatikan dirinya sendiri dan sudah biasa melanggar kehormatan masyarakat, maka bukannya memenuhi janji-janjinya, negara justru mengancam akan bereaksi sangat keras jika protes tidak berhenti. Kondisi yang ada pun makin memuncak dan protes-protes berlangsung harian. Markas pemerintah Ba’ats pun diserbu dan sebagian dari patung Hafezh Asad dirusak. Seiring dengan itu, tindakan represif negara terus terjadi hingga tensi suasana kembali mencapai puncaknya pada Rabu pagi, 23/3. Pasukan keamanan mendobrak masjid al-Umari yang menghadap ke rumah sakit Meidani. Setelah itu rumah sakit nasional menjadi tidak aman, di mana korban luka diselamatkan dan korban tewas disemayamkan. Pasukan keamanan menerobos masjid al-Umari setelah memutuskan aliran listrik dan air, jalur masuk dan komunikasi dari Dara’a. Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata banyak sekali hingga baunya tercium dari jarak yang jauh sehingga menewaskan sepuluh orang. Kemudian rezim mengklaim bahwa serangan itu menyasar kelompok bersenjata. Televisi resmi menampilkan gambar senjata, amunisis dan uang yang disita untuk membuktikan keagenan para pemrotes dan keterkaitan mereka dengan pihak luar negeri. Ada yang mengatakan bahwa Maher Asad lah yang mengawasi pelaksanaan pembantaian itu …

Sungguh adalah rezim yang sama itu, dari bapak ke anak, mereproduksi tragedi lama dan bahkan mengadopsi cara-cara yang sama … Semua kejadian menunjukkan bahwa rezim telah menyiapkan diri untuk melakukan perlawanan besar terhadap bangsanya yang dianggap musuhnya. Juga menunjukkan bahwa rezim disamping kebrutalannya juga akan menggunakan semua tipudaya dan konspirasinya untuk tetap mengangkangi dada kaum Muslim. Rezim telah menyiapkan orang-orang yang akan disusupkan ke tengah demonstran untuk melakukan penghancuran di lembaga-lembaga publik dan pribadi untuk menimpakan tanggungjawabnya kepada para demonstran. Rezim juga sudah menyiapkan orang yang masuk di dalam demonstrasi untuk menyampaikan slogan-slogan dan meneriakkan yel-yel dan sebagian yang lain untuk memalingkan jalannya demonstrasi. Rezim pun menyiapkan cara-cara demonstrasi mendukung presiden dan beroposisi dengan demonstrasi rakyat. Rezim juga menyiapkan kelompok kerja untuk memanfaatkan internet dan mengontak jaringan satelit untuk membela rezim dan mempercantik wajahnya yang tercela. Rezim pun menyiapkan sejumlah wartawan, politisi dan anggota parlemen untuk membela rezim dan mengklaim bahwa disana ada penyusup yang memiliki hubungan dengan luar negeri yang melakukan perusakan demi kepentingannya. Rezim pun menyiapkan tuduhan untuk para pemrotes bahwa di belakang mereka ada pihak-pihak asing dan yang utama adalah negara Yahudi. Rezim telah menyiapkan properti berupa dana, senjata, amunisi, dan dokumen-dokumen palsu. Semua itu disiapkan untuk menyampaikan wawancara bersama sebagian orang yang diklaim telah ditangkap untuk menunjukkan pengakuan bahwa mereka memiliki hubungan dengan luar negeri, padahal sebenarnya orang-orang itu adalah para pengikut rezim … Semua itu adalah arsip bapaknya dahulu yang terlaknat. Semua itu adalah cara-cara yang jelas akan kembali digunakan. Akan tetapi kali ini akan menjadi cara yang gagal. Karena itu, wajib sangat berhati-hati dengan rezim yang sekarat dan licik ini. Makarnya wajib dibalikkan agar menimpa dirinya sendiri dan serangannya berbalik ke arah dirinya sendiri. Inilah bahasa rezim Suriah terhadap rakyatnya. Satu bahasa yang tidak pernah berubah, bahasa permusuhan, tuduhan, tirani dan kelicikan.

Protes-protes warga kita di Dara’a terhadap rezim Suriah telah mencapai momentum lebih dari daerah-daerah lain karena beberapa sebab yang telah kami sebutkan di awal penjelasan. Akan tetapi, di seluruh daerah terjadi protes-protes dan demonstrasi yang bisa dianggap penting dalam kaitan dengan permulaannya dan bersifat umum meliputi kota-kota dari utara ke selatan dan dari barat ke timur mencakup Damaskus, Aleppo, Hims, Baniyas, Al-Qamisyli, Dir al-Zour, Suwaida, Ma’rah, Mishyaf, Jasim, Ma’dhamieh, Doma, Madhaya … Semua protes dan demonstrasi itu mulai terjadi pada tanggal 15/3, artinya sebelum, selama dan pasca kejadian di Dara’a. Rezim mengerahkan seluruh daya upayanya untuk menhancurkannya. Rezim menggunakan cara-cara busuk untuk mengisolasi daerah-daerah itu satu dari yang lain dengan kepungan pasukan keamanan atas daerah-daerah peristiwa, pemutusan aliran listrik dan air, jalur transportasi dan jaringan komunikasi untuk mengisolasi setiap daerah dan agar tidak bisa berhubungan satu sama lain sehingga tidak bisa saling memperkuat satu samal lain.

Wahai Kaum Muslim di Suriah

Berbagai kejadian di Suriah dan di daerah-daerah yang berjalan ke arah perubahan, berhadapan dengan rezim, telah sampai pada titik yang tidak bisa kembali. Membebaskan diri dari rezim ini dan bencananya merupakan keharusan. Persatukan urusan Anda di atas hal itu dan datanglah dalam satu barisan untuk meringankan bencana dari Anda dan untuk memperpendek waktu penghancuran itu. Bangsa Suriah hendaknya mengetahui bahwa perlawanan terhadap rezim seperti ini tidaklah negatif, sebab rezim ini berlaku zalim, membunuh, menghinakan, memiskinkan masyarakat, dan menyerahkan permasalahan-permasalahan mereka kepada musuh-musuh mereka. Bukan hanya itu, bahkan pertama-tama dan utama, rezim ini merupakan musuh Allah dan agama-Nya. Yang wajib adalah bertolak dari hal ini sehingga aktifitas kita diterima di sisi Allah dan orang syahid kita menjadi syahid di sisi Allah serta pahala kita dicatat di sisi Allah. Maka hendaknya kemarahan itu karena Allah saja.

Wahai Kaum Muslim di Suriah

Catatkanlah untuk diri Anda kemuliaan penegakan hukum Allah di atas muka bumi di akhir zaman di atas puing-puing rezim sekarat ini. Hendaklah perubahan Anda merupakan perubahan yang dicintai Allah dan rasul-Nya. Jangan jadikan itu sebagai perubahan yang tak berarti. Catatkan untuk diri Anda pelopor pendeklarasian Khilafah Islamiyah. Jangan ganti penguasa dengan penguasa yang semisalnya. Jangan pula ganti konstitusi dengan konstitusi serupa. Jangan meminta pertolongan kepada pihak asing kafir dalam urusan perubahan Anda. Jangan biarkan seorangpun berbicara atas nama Anda diluar orientasi ini. Benar, deklarasikanlah Khilafah Islamiyah. Waktunya telah tiba dan fajarnya telah menjadi sedemikian dekat. Dan Anda adalah orang yang layak untuk melakukan itu, insya Allah SWT … Umumkanlah bahwa Anda bersama seluruh kaum Muslim sebagai umat Islam yang satu, diantara Anda tidak bisa dipisahkan dengan batas-batas tanah, intelektual ataupun emosional … Umumkanlah keislaman yang meluas dan jangan perhitungkan sama sekali selain keridhaan Allah. Jangan sampai celaan orang yang suka mencela bisa menghalangi Anda … Umat seluruhnya menunggu hal itu dari Anda. Maka catatkanlah untuk Anda di sisi Allah kepeloporan dan kemuliaan ini. Sungguh Anda adalah orang yang layak untuk itu, insya’allah SWT.

Wahai Para Perwira di Militer Suriah

Ini adalah waktu menolong agama Allah. Rezim Suriah takut kepada Anda. Karenanya rezim itu menjauhkan Anda dan mendekatkan begundal-begundalnya yang mendirikan cabang-cabang keamanan untuk menghinakan masyarakat dan menghinakan Anda bersama mereka … Sesungguhnya Anda tetap merupakan kekuatan yang ditakuti oleh rezim. Yang ditunggu umat dari Anda adalah pergerakan untuk menolong umat dengan menolong agama-Nya, menolong para pejuang untuk menegakkan hukum Allah dengan tegaknya Khilafah, dengan menolong Hizbut Tahrir yang telah menyiapkan diri untuk tujuan agung tersebut.

Hizbut Tahrir telah mengarungi perjuangan politis di Suriah sebagaimana di seluruh negeri kaum Muslim. Para syuhadanya dan orang-orangnya yang dipenjara merupakan bukti terbaik untuk itu. Hizbut Tahrir telah terjun dalam pergolakan intelektual sehingga menghancurkan ide ba’atsisme, nasionalisme, patriotisme, demokrasi kapitalisme dan sebelumnya demokrasi sosialisme … Hizbut Tahrir telah membongkar rencana-rencana penjajah dan menjelaskan bahwa rezim Suriah adalah salah satu alat penjajah di kawasan. Hizbut Tahrir telah mengadopsi kemaslahatan umat untuk mengarahkan umat dengan tegaknya Khilafah Rasyidah yang mengikuti metode kenabian yang diridhai penduduk langit dan bumi …

Wahai Kaum Muslim dan Para Perwira di Suriah

Hizbut Tahrir meminta nushrah dari Anda untuk merubah kondisi-kondisi ini secara revolusioner. Ini adalah kewajian syar’i bagi Anda. Bagi para perwira, kewajiban syar’i mereka untuk menolong agama ini, dengan menolong Hizbut Tahrir untuk merealisasi tujuannya, sebab para perwira itu memiliki kekuatan yang diperlukan Hizb untuk merealisasi perubahan. Dan bagi setiap muslim, berkewajiban mendorong siapa saja di antara para perwira kerabat dan kenalan mereka yang mampu memberikan nushrah agar menolong agama ini dengan menolong Hizbut Tahrir. Sungguh kami memohon kepada Allah agar menunjuki hati semua pihak untuk melakukan hal itu. Sesungguhnya itu merupakan satu-satunya jalan hari ini untuk merealisasi perubahan.

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ، بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (QS ar-Rum [30]: 4-5)

21 Rabiuts Tsani 1432 H

26 Maret 2011 M

Hizbut Tahrir

Wilayah Suriah

One comment

  1. sunarkokalisatjember

    Mumpung masih ada waktu ayo cepat berjuang untuk tegaknya khilafah. Satu satunya institusi yang akan menyelamatkan,memakmurkan,mengamankan umat manusia. Dimana anda para jendral?. Kenapa anda takut ?. Ayo bangkit!. Segera tegakkan khilafah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*