Skandal Perdana Menteri Entitas Yahudi dan Pertemuannya Dengan Rezim Arab Saudi

Surat kabar Israel “Yediot Aharonot” pada tanggal 27/3/2011 menyebutkan bahwa sebuah pertemuan rahasia telah diadakan di Moskow antara Perdana Menteri musuh, Netanyahu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, didampingi oleh Kepala Dinas Intelijen Arab Saudi, Muqrin bin Abdul Aziz, dan dihadiri oleh Mahmoud Abbas, presiden dari apa yang disebut dengan Otoritas Palestina.

Sementara Departemen Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang membantah berita tersebut. Namun, Netanyahu atau para pejabat entitas Yahudi lainnya tidak membantahnya.

Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa rezim keluarga Saud-lah sebenarnya yang mengeluarkan apa yang disebut dengan “inisiatif Arab” pada tahun 2002, yang berisi pengakuan terhadap entitas Yahudi, menetapkan apa yang dirampas pada tahun 1948, dan mendirikan apa yang disebut dengan “negara Palestina” di atas sebagian kecil tanah Palestina, sebagai usaha penipuan terhadap masyarakat, dan memperkuat posisi Yahudi di atas tanah yang diberkati itu.

Di sisi lain, pada tanggal 30/3/2011, sumber yang dekat dengan Netanyahu, Perdana Menteri Yahudi, bahwa Netanyahu mengajukan keberatan terhadap dua media Yahudi, Channel “Al-‘Asyirah” dan surat kabar Maariv, di mana kedua media itu menuduhnya bahwa orang-orang kaya Amerika, Ingris, Perancis dan beberapa organisasi swasta telah mendanai perjalanan dirinya, istrinya dan dua anaknya keluar negeri dengan pesawat khusus kelas satu, serta memberikan pelayanan kepada mereka di hotel dan restoran khusus selama dekade terakhir.

Kemudian Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa kedua wartawan yang bertanggung jawab atas laporan tersebut berusaha untuk mencemarkan nama Perdana Menteri dan keluarganya.

Partai Kadima, yang menjadi oposisi telah meminta kepada jaksa penuntut untuk membuka penyelidikan terhadap Netanyahu. Sementara salah satu anggota partai ini telah melaporkan kasus Netanyahu ini pada pihak kepolisian bahwa ada kecurigaan korupsi, pemerasan, penggelapan, dan mengkhianati kepercayaan. Kecurigaan-kecurigaan inilah yang mengharuskan untuk membuka penyelidikan.

Perlu diketahui bahwa mantan Presiden entitas Yahudi, juga Olmert, mantan Perdana Menteri Yahudi, serta banyak di antara pejabat entitas Yahudi, di mana mereka ini jatuh oleh dakwaan seperti itu, semisal pelecehan seksual, korupsi, penggelapan, suap dan yang sejenisnya, di antara perbuatan buruk yang tampaknya telah menjadi kebiasaan mereka, sebagaimana hal ini juga telah menjadi kebiasaan orang yang seperti mereka di antara para pemimpin rezim Arab, serta orang-orang yang selalu bersama dan berteman dengan mereka. Hanya saja tidak ada otoritas pengadilan yang mengadili para pemimpin Arab. Sehingga rakyat mereka sendiri yang telah melakukan langkah yang unik dengan melawan dan menjatuhkan mereka satu per satu.

Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa ada operasi terencana untuk mengungkap skandal Netanyahu dalam upaya menundukkan dan mejatuhkannya setelah ia dianggap menghalagi pelaksanaan rencana dalam melikuidasi masalah Palestina (kantor berita HT, 6/4/2011).

One comment

  1. sunarkokalisatjember

    Ya Allah, segerakanlah berdirinya daulah khilafah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*