Jakarta – DPR tetap melanjutkan pembangunan gedung baru meski rakyat gencar melancarkan penolakan. Karena itu, DPR bukan lagi wakil rakyat, melainkan hanyalah wakil parpol.
“Bahwa DPR tetap pada sikapnya hanya menambah bobot asumsi umum saja bahwa anggota DPR itu wakil partai bukan wakil rakyat. Sekalipun begitu kita akan tetap pada sikap menolak pembangunan gedung hingga rakyat mendapatkan kesejahteraannya,” kata Direktur LIMA, Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (8/4/2011).
Bagi Ray, sangat sulit mencerna hasil rapat konsultasi pimpinan DPR tentang rencana pembangunan gedung kemarin. Sebab, keputusan yang diambil jelas-jelas tak sesuai dengan aspirasi rakyat.
Bahkan, masih ada dua fraksi yang menolak dan satu fraksi yang meminta rencana pembangunan ditunda. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sudah meminta ada penghematan anggaran dan evaluasi pembangunan gedung.
“Jelas tak ada kesepakatan dalam hal ini. Yang nyata tetap ada perbedaan yang sejatinya membuat posisi DPR setidaknya menunda bukan melanjutkan,” tegasnya.
Hal yang mencurigakan lainnnya adalah, rencana DPR untuk meminta Kementerian Pekerjaan Umum menghitung kemungkinan efisiensi anggaran. Namun, di saat yang sama proses pembangunan gedung tetap berjalan.
“Sejatinya proses pembangunan gedung harus dinyatakan ditunda terlebih dahulu sampai ada keterangan dari pihak PU tentang penghematan yang dimaksud. Artinya proses pembangunan gedung baru dapat dinyatakan berlangsung setidaknya setelah ditetapkan anggaran baru melalu APBNP,” terangnya.
Meski ada keinginan untuk berhemat, langkah itu juga patut dipertanyakan. Justru penghematan yang diumbar diprediksi tak lebih menjadi pemanis belaka untuk mendapat dukungan rakyat.
“Lebih dari itu, hal ini justru berpotensi membuka ruang masuknya permainan anggaran di dalamnya yang dapat berujung pada tindakan korupsi,” lanjutnya.
Sebelumnya, pimpinan DPR setelah menggelar rapat konsultasi Dewan memutuskan melanjutkan pembangunan gedung baru. 7 Fraksi mendukung, sementara dua lainnya, yakni FPAN dan Fraksi Gerindra menolak.
Pagi ini DPR akan menggelar rapat paripurna menutup masa sidang pertama tahun 2011. (detiknews.com, 8/4/2011)
Biar ! sebentar lagi kan mereka tahu rasa akibat perbuatannya. Mereka lagi menikmati manisnya sedikit dari kesesatan.