Kaum Muslim Suriah masih turun ke jalan-jalan dalam rangka memprotes terhadap rezim yang memaksa mereka menelan pil kehinaan, padahal mereka adalah umat yang mulia; serta memaksa mereka berselimut ketakutan dan kelaparan, padahal mereka adalah umat terbaik. Rezim masih bertindak represif dan tiran terhadap mereka yang melakukan aksi demonstrasi dengan damai, yang menuntut diakhirinya kezaliman dan era keburukan hidup yang menyelimuti mereka. Dan rezim pun masih menyiksa mereka di tengah-tengah butanya media dan bisunya para penguasa negara-negara Arab yang menjadi boneka, dan berkonspirasi dengan imperialis internasional.
Tindakan-tindakan represif yang dilakukan rezim ini, diungkap oleh jaringan “Syam” di Facebook, dan disebarkan oleh TV satelit beberapa gambar video tentang sekelompok aparat keamanan Suriah, yang melepas diri dari rakyat dan umatnya, mereka lebih senang menjadi pedang yang dikalungkan di leher rakyat, serta lebih suka menjadi alat yang tuli dan bisu di tangan orang zalim dan tirani. Potongan gambar video itu mengungkap tindakan kejam para aparat keamanan di al-Baidhah dekat Banias, yang membanggakan diri dan menari-nari, sambil menginjak-injak kepala para tahanan yang dibelenggu dengan sepatu mereka; memukuli wajah dan punggung mereka dengan cara yang tidak pantas dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang mengklaim Muslim dan beriman. Maka, celakalah mereka dengan perbuatan terburuk yang dilakukannya.
Perbuatan-perbuatan buruk seperti ini tidak pantas dilakukan, kecuali oleh binatang, dan orang yang sudah tidak memiliki nilai apapun karena kebenciannya terhadap kaum Muslim. Kenyataan ini mengungkapkan tentang kebenaran bahwa rezim ini telah memberikan kontribusi selama puluhan tahun untuk melindungi keamanan Yahudi dan kepentingan Amerika. Dan rezim ini bersembunyi di balik kedok oposisi yang palsu. Sehingga untuk mewujudkan semua itu, rezim ini pun bertindak represif terhadap rakyat Suriah, dan memerangi setiap orang yang menyerukan kepada Khilafah dan Islam.
Sesungguhnya rakyat Suriah hari ini, sama seperti saudara-saudara mereka di Libya dan Yaman. Pertama, mereka sedang mencari di antara para tentara yang di hatinya masih tersisa keimanan dan keikhlasan, supaya membantu mereka dalam menghadapi para penguasa tiran, budak kaum kafir imperialis, serta musuh Islam dan kaum Muslim. Selanjutnya membuka topeng yang menutupi kebusukan rezim ini, dan melenyapkan semua kejahatannya.
Kedua, mereka sedang mencari saudara-saudara mereka di negara-negara sekitarnya agar menggunakan kekuatan dan menyelamatkan mereka dari ujian yang sedang mereka alami. Artinya, mereka begitu berharap bantuan dan pertolongan dari kaum Muslim yang lain, khususnya yang berada di negara-negara sekitarnya.
Sungguh, fase sejarah yang dialami umat ini membutuhkan setiap yang memiliki kekuatan dan pengaruh supaya memberikan semua yang dimiliki untuk melayani umat yang mulia ini, dan meninggikan statusnya hingga dapat mencapai perubahan yang sesungguhnya, yang akan mencabut pengaruh kaum imperialis Barat, dan para penguasa negeri-negeri Islam yang menjadi ekornya, sampai tidak tersisa sedikit pun; menggunakan semua kekuatan itu untuk membantu mereka yang berusaha menegakkan Khilafah, yang hanya dengannya kaum Muslim akan kembali mulia, dan kembali menjadi umat yang terbaik di dunia. Dan hanya untuk aktivitas seperti inilah seharusnya kaum Muslim berkerja dan berlomba.
Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya. Sesungguhnya kepada-Nyalah kalian akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfal [8] : 24).
Sumber: pal-tahrir.info, 15/4/2011.