Korban tewas sejak hari “Jumat Pembantaian” di Suriah telah meningkat menjadi sedikitnya 112 menurut laporan media pagi ini. Kekerasan belum berakhir, baik, saat pasukan keamanan menembakkan peluru tajam pada pelayat Sabtu pagi, menewaskan 14 lebih dan terus bertambah paling tidak hingga 126 orang.
Selain korban tewas ini, terdapat ratusan demonstran terluka, banyak dari mereka terluka serius oleh tembakan peluru selama unjuk rasa hari Jumat. Korban tewas bertambah, dan sepertinya ini belum selesai, karena korban luka serius bisa menambah angka korban tewas ke depan.
Ini adalah minggu kelima aksi protes hari Jumat di Suriah, dan setiap minggu gelombang protes semakin bertambah. Demonstrasi kecil di kota selatan Daraa memicu gerakan nasional, dan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat keamanan tampaknya hanya semakin menambah besar arus demonstrasi.
Banyaknya korban tewas juga memicu reaksi dari beberapa anggota parlemen, dua anggota parlemen dari daerah Daraa mengumumkan pengunduran diri mereka pada hari Sabtu. Nasser Hariri, salah satu mantan anggota parlemen , mengumumkan bahwa “jika aku tidak bisa melindungi dada orang-orang saya dari serangan berbahaya ini, maka tidak ada artinya bagi saya untuk tinggal di Majelis Rakyat. ” (antiwar.com, 23/4/2011)