Kasus NII: HTI Lampung Pertanyakan Sikap Pemerintah

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mempertanyakan mengapa pemerintah membiarkan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 kembali tumbuh, padahal isu tersebut sudah lama muncul.

Humas DPD 1 HTI Lampung, Akhiril Fajri, mengatakan NII KW 9 jelas-jelas bertentangan dengan prinsip Islam. “Ketika mereka menggunakan cara-cara penculikan, mengumpulkan dana dengan menghalalkan segala cara, lalu disebut tidak ada kewajiban salat 5 waktu dan puasa, ini kan jadi aneh dan kontradiktif,” kata Akhiril, Kamis (28-4).

Ketika tidak ada tindak lanjut dari masalah ini, menurut dia, wajar jika publik bertanya mengapa ini didiamkan. Bahkan spekulasi mencuat dengan dugaan, jangan-jangan NII KW 9 sengaja dipelihara dan ketika diperlukan isu ini dimunculkan.

NII KW 9 juga seolah muncul untuk mendiskreditkan Islam. “Bagimana mungkin berjuang menegakkan negara Islam, tapi cara-caranya bertentangan dengan syariat Islam, seperti merampok, cuci otak, dan penculikan,” katanya.

Akibatnya, masyarakat menjadi takut kalau mendengar negara Islam karena terbayang penculikan, hipnosis, dan cuci otak. Jadi, gagasan negara Islam tidak tumbuh secara wajar, dan banyak mengalami pendiskreditan. Di antara isu yang dikembangkan kini adalah tentang NII.

“Pertanyaannya, kenapa harus NII? Jawaban yang logis adalah eksistensi NII adalah fakta sejarah di bumi Indonesia. Dengan berbagai variannya, NII hingga kini menjadi anak asuh dari entitas kekuasaan dengan kepentingan politiknya,” katanya. (lampungpost.com, 30/4/2011)

One comment

  1. pemerintah mmg hrs mngmbil tindakan tegas, dlm hl ini NNI yg sngt mncmaskan masyarakat sluruh Indonesia,& tntunya umat islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*