Menteri Intelijen Iran, Heidar Moslehi menyatakan, Iran memiliki sumber informasi yang
dapat dipercaya bahwa pemimpin jaringan teroris Alqaidah, Usamah bin Ladin, telah lama meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Menurut laporan Press TV, hal itu dikemukakannya Ahad (8/5) di sela-sela sidang kabinet. Moslehi menyoal klaim Washington bahwa Usamah bin Laden tewas dalam serangan pasukan Amerika ke kompleks persembunyian bin Ladin di Pakistan pada 1 Mei lalu.
Ditambahkannya, “Jika militer AS dan aparat intelijen benar-benar telah menangkap atau membunuh bin Laden, mengapa mereka tidak menunjukkan jenazahnya dan mengapa mereka membuangnya ke laut?”.
“Ketika kami menangkap [mantan pemimpin kelompok teroris Jundallah Abdul Malik Rigi, kami menunjukkannya dan juga menayangkan wawancarany,” ungkap Moslehi.
Dengan merilis berita palsu seperti itu, Moslehi berpendapat bahwa Gedung Putih berusaha mempengaruhi gelombang kebangkitan rakyat di kawasan. Moslehi mengatakan para pejabat AS sengaja menebar kampanye pemberitaan bombastis bohong tersebut untuk mengalihkan perhatian rakyat AS dari masalah dalam negeri serta kerapuhan kondisi ekonomi negara mereka.
Presiden AS Barack Obama, menyatakan bahwa Usamah bin Ladin tewas dalam serangan pasukan AS ke kompleks persembunyiannya di Pakistan pada 1 Mei. Seorang pejabat AS kemudian menyatakan bahwa jenazah bin Laden dikubur mendadak di laut.
Diklaimnya bahwa cara penguburan seperti itu sesuai dengan ajaran Islam yang juga mensyaratkan penguburan harus dilakukan dalam 24 jam setelah kematian. Namun, cara pemakaman di laut tidak ada dalam Islam dan bahkan tidak ditentunkan tenggat waktu untuk penguburan jenazah.
Para pejabat AS juga mengklaim bahwa keputusan untuk mengubur jenazah Usamah bin Ladin di laut adalah karena tidak ada negara yang akan bersedia menerima jenazah bin Ladin. Namun Washington tidak memberikan keterangan soal negara mana yang telah dihubungi sekaitan masalah ini. (republika.co.id, 10/5/2011)