HTI Press. HTI DPD I Lampung mengadakan Workshop Ulama dengan tema Menggalang Ulama Bersatu: Penegak Syariah dan Khilafah, di Aula Wisma Haji Islamic Centre Bandar Lampung, Minggu (8/5/2011). Acara dimulai jam 08.00, tampak peserta ulama dan para Kyai dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Lampung, misalkan ponpes al-islam, ponpes riyadus solihin, ponpes Miftahul huda, ponpes badrul huda, ponpes al-hidayah, lembaga ulul albab, lembaga ponpes tutur jagat, ponpes darul fikri, Gerakan Mubaligh Indonesia, As-salam dan beberapa ponpes lainnya dan asatidz pengurus takmir masjid satu-persatu memadati ruangan. Acara dimulai dengan menampilkan beberapa Video aktivitas HTI menggalang Ulama berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah dan Video mengenal HTI dan video teaser Konferensi Rajab Lampung melalui LCD yang disorot pada dua layar panel di sisi kiri dan kanan panggung, yang membuat ratusan Ulama dan Asatidz sangat antusias untuk mengikuti acara demi acara.
Selain itu, Hadirin yang sebagian besar dari berbagai elemen ulama dan Asatidz ponpes antusias menyimak pemaparan narasumber Ustadz. Abdul Karim (DPP HTI), Dimana dalam workhsop ini Ustadz Abdul Karim mengatakan”Tidak ada ikhtilaf (perbedaan) tentang wajibnya khilafah. Yang mengatakan imamah itu tidak wajib, dia ikut imam siapa? Apakah imam Obama? Atau imam George W. Bush?” ungkap Abdul Karim dengan nada retoris. Padahal “Imam Alaudin (madzhab Hanafi), Imam Umar bin Ali (madzhab Hanbali), Ibn Taimiyah, imam Syafi’i, Imam Maliki dan mayoritas ulama madzhab sepakat mengangkat seorang Imam sebagai fardhu, karena kebutuhan akan Imam akan memutuskan sengketa, menghilangkan kezaliman, dan mewujudkan kemaslahatan umat” tegasnya.
Selain itu Menurut Ust Abdul Karim, sangat gegabah bila ada orang yang mengatakan penguburan jenazah Rasulullah SAW ditunda supaya banyak yang datang bertakziah. Atau gegabah dengan menyatakan penundaan tersebut terjadi karena para Sahabat ‘kemaruk’ kekuasaan. “Itu tidak benar, padahal Sahabat itu diridhai Allah SWT dan dijamin masuk surga. Siapa kita yang berani mengatakan para Sahabat itu rakus kekuasaan?” Dan karenanya, kita pun harus memahami bahwa berdasarkan ijma’ sahabat r.a ini mengangkat seorang Khalifah dan menegakkan sistem Khilafah Merupakan sebuah kewajiban bagi Umat Islam. gugah Abdul Karim.
Dan Khilafah ini juga adalah janji Allah bagi umat Muhammad. Seru Ust Abdul Karim. Dan Karakter seorang muslim yang yakin pada janji Allah tidak gentar pada balatentara musuh. Janji itu harus kita songsong, jangan berdiam diri, karena tidak sama orang yang berjuang dengan orang yang tidur.” Para hadirin pun bertakbir Allahuakbar.
Setelah presentasi materi dan dua kali sesi tanya jawab, sehingga membuat para Ulama, Kiyai dan Asatidz menjadi yakin dan mantap bahwa menegakkan Syariah dan Khilafah adalah fardun wa wa’dun. Lalu Ust. Abdul Karim juga tidak lupa untuk mengajak para ulama di Lampung, sebagai pewaris para Nabi untuk berjuang bersama HTI menegakkan syariah dan khilafah, karena pada hakikatnya menegakkan Khilafah mesti dengan amal jama’i (kolektif) sebagaimana thoriqoh dakwah Rasul, dan selain itu karena ulama juga adalah bintang-bintang yang menjadi penunjuk jalan dan menerangi umat dengan cahaya kejayaan.
Di sesi terakhir adalah testimoni Ulama yang akan mewakili dari berbagai ulama dan asatidz yang hadir pada Workshop ini, yang dimana dalam hal ini Al-mukarom Ustadz. Djedje Djaelani dari ponpes Miftahul Huda 529 Lampung sebagai pemberi testimoni. Ustadz Djedje mengatakan pada testimoninya para Ulama harus bekerjasama dengan HTI untuk bersama-sama menegakkan syariah dan Khilafah, sebab empat imam madzhab saja sebagaimana yang tadi dijelaskan Kiyai Abdul Karim sepakat menegakkan Khilafah adalah wajib. Diapun kembali menyemangati peserta ulama berjuang menegakkan syariah Islam dalam institusi khilafah. “bagaimana bisa mewujudkan negeri baldatun thoyyibatun warobbun ghofur bila hukum-hukum Allah tidak diterapkan?” ungkapnya. Ust. Djeje juga menegaskan pentingnya untuk tidak berhenti mengkomunikasikan Islam antarsesama ulama dan juga masyarakat. Ulama adalah guru bagi umat, guru dari para Jendral, penguasa, dan pewaris para Nabi.
Pada workhsop ini juga panitia membagikan kuisioner tentang acara dan materi yang disampaikan, dan ternyata Alhamdulillah semua ulama dan asatidz mengatakan acara dan materinya sangat baik dan bersedia mengikuti acara-acara HTI lainnya, ada yang mingguan, dwimingguan, dan yang paling banyak bersedia mengikuti acara HTI yang bulanan. (Lajnah I’lamiyah dan Infokom HTI Lampung)