Rezim Suriah Manfaatkan Kekuatan Amerika Dalam Membantai Rakyatnya

Surat kabar al-Akhbar mengutip perkataan Asisten Wakil Presiden Republik Suriah, Mayjen Muhammad Nassif bahwa: “Hubungan dengan Washington-meskipun semua mengumumkan-bahwa tidak seburuk yang digambarkan oleh sebagian orang, sebab Amerika Serikat percaya pentingnya peran rezim Assad di wilayah tersebut dan lokasi strategis Suriah, serta perannya dalam stabilitas.” Sementara Nassif menyatakan kemarahan Suriah terhadap sikap Eropa, khususnya Perancis yang terus mendesak Paris untuk memberlakukan sanksi terhadap Suriah dan meminta masyarakat Eropa untuk mendukungnya,” katanya.

Nassif mengatakan bahwa duta besar Amerika Serikat di Damaskus, Robert Ford senantiasa membahas situasi dalam negeri Suriah.

Hubungan Amerika Serikat dengan para petinggi senior militer rezim Suriah ini menunjukkan bahwa rezim manfaatkan kekuatan Amerika secara brutal dalam menumpas rakyat Suriah yang berunjuk rasa. Bahkan rezim Suriah yakin bahwa Amerika Serikat akan menutup mata terhadap aksi-aksi penindasan yang dilakukannya terhadap para demonstran yang tak bersenjata.

Berbagai aksi penindasan dan pembantaian darah dingin terhadap para demonstran ini menegaskan pernyataan yang dibuat oleh Rami Makhluf, sepupu Presiden Bashar al-Assad bahwa Negara akan menghadapi setiap aksi protes hingga tetes darah terakhir, dan bahwa stabilitas di (Israel) terkait erat dengan stabilitas rezim Suriah.

Pernyataan bernada ancaman ini menegaskan bahwa rezim penguasa memanfaatkan kekuatan Amerika Serikat dalam melakukan penindasan terhadap rakyatnya, sehingga ia tidak peduli pembantaian paling keji yang dilakukannya terhadap warga yang mempertahankan hidupnya. Ini dilakukan oleh rezim Suriah agar tetap berkuasa dengan memanfaatkan dukungan Amerika Serikat dan entitas Yahudi (kantor berita HT, 20/5/2011).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*