Para anggota warga Arab dari badan legislatif Israel, Knesset, mengatakan bahwa pidato yang disampaikan Netanyahudi depan Kongres AS pada hari Selasa lalu merupakan upaya penipuan.
Netanyahu mempromosikan ide bahwa orang-orang Arab di Israel menikmati hak demokrasi secara penuh, padahal fakta mengatakan sebaliknya.
Pernyataan itu datang pada saat Netanyahu memimpin rakyatya dalam bentuk rasisme yang paling buruk, kata anggota Knesset Muhammad Baraka, yang memimpin Front Demokratik untuk Perdamaian dan Kesetaraan.
“Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang menggunakan dua sistem, satu yang memberikan prioritas kepada orang-orang Yahudi, dan yang lain melakukan praktek diskriminasi rasial terhadap warga Palestina di wilayah-wilayah 1948 yang diduduki,” kata Baraka.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka terlibat dalam pendudukan, penindasan, penyiksaan, dan pengingkaran hak asasi manusia serta melawan hak nasional seluruh rakyat selama lebih dari enam puluh tahun di mana rakyat tidak bisa berbicara tentang demokrasi.
“Setelah presentasi palsu Netanyahu yang ia buat malam terakhir lalu, beberapa anggota kongres mungkin memiliki kesalahpahaman bahwa kami hidup di Swiss yang makmur, dan bukan di kota yang diabaikan,” tambah anggota Knesset Arab Ahmad al-Tibi.
Dia menunjukkan bahwa ada empat puluh UU di Israel yang mendiskriminasi warga negara Arab, yang telah dirasakan mereka di Israel dengan sebuah perasaan kewarganegaraan yang dianggap menyimpang dan tidak lengkap serta hidup dibawah ancaman pengusiran dan pengucilan.(eramuslim.com, 26/5/2011)