Rezim Suriah terbukti menggunakan pasukan bergaya mafia untuk meredam aksi para pembangkang yang mengancam kekuasaan Presiden Bashar Al Assad.
Para mafia yang bekerja untuk Assad disebut “Shabiha”. Kelompok mafia itu menjalankan sebuah bisnis proteksi, penyelundupan dan bisnis kriminal lainnya, termasuk penyediaan pengawal untuk rezim.
Mafia tersebut sering memamerkan senjatanya, merampok uang tunai dan sering mengemudi dengan ugal-ugalan dan merampas apa pun yang mereka inginkan. Seperti dilansir Associated Press, Jumat (27/5/2011).
Arti Shabiha diduga berasal dari bahasa Arab, “shabah” yang artinya hantu. Tapi, seorang peneliti dari Yayasan Pembela Demokrasi di Amerika Serikat menyatakan, nama Shabiha berarti “seseorang yang memiliki impunitas dan kerap melakukan aksi penjarahan.”
Suriah bukanlah negara pertama yang menggunakan mafia. Sebelum revolusi Mesir, sudah banyak gank mafia telah menikmati kedekatannya dengan pemerintah atau elemen politik negara. (okezone.com, 27/5/2011)
Ada tiga perkara yang tergolong musibah membinasakan yaitu (1) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam tapi bila melihat keburukanmu dia sebar luaskan; (3)Isteri bila berkumpul dia mengganggumu dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan menghianatimu. (HR. Athabrani)
Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Aththabrani)