HTI-Press. “Partai Politik, Antara Harapan dan Realita”, demikianlah tema yang diangkat dalam Diskusi Politik yang digelar DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, Ahad (24/08).
Diskusi yang berlangsung sangat seru itu dipandu Budiannoor yang juga anggota redaktur Radar Banjarmasin. Adapun yang menjadi narasumber diantaranya Ketua DPRD Kota Banjarbaru Drs. H. Arie Sophian, Ketua PBB Kab. Banjar H. Baserani Seman, BA dan Ali Imran, S.Pd. dari DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini dihadiri para peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai elemen baik ormas Islam, mubaligh/mubalighah, pesantren, dan tentu juga dari berbagai parpol yang ada di Banjarbaru dan sekitarnya.
Ali Imran, pembicara dari Hizbut Tahrir Indonesia pada pengantarnya menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survey berbagai lembaga menunjukkan rakyat saat ini tidak puas dengan parpol. Yang paling menarik adalah fakta bahwa kekecewaan juga disebabkan parpol tidak menuwujudkan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu sendiri.
“Padahal hasil survey Lembaga Penelitian PPIM UIN Syarif Hidayatullah, menunjukkan rakyat menginginkan penerapan syariat Islam, pada tahun 2001 sebanyak 61%, tahun 2002 sebanyak 71%, dan tahun 2003 sebanyak 74%. Mengapa parpol tidak mewujudkan hal ini?” jelas beliau. (nl/li)
berhenti
berharap
pada
realita
partai
yang
terjebak
sistem
kufur
demokrasi///
kenapa harus mendukung demokrasi???
persaingan, individualis…apa bisa menjalankan syariah??
mana rahman dan rahimnya??