HTI-Press. Sinergi antara peran parpol dengan harapan masyarakat dan realita di lapangan masih belum sesuai, kata Ketua DPRD Kota Banjar Baru Drs. H. Arie Sophian, saat berbicara dalam diskusi politik yang digelar DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjarbaru, Kalsel, Ahad (24/08)
Dalam kesempatan itu, Arie Sophian mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi parpol tidak bisa mengaktualisasikan dirinya.
“Pertama, parpol rata-rata tidak memiliki modal yang cukup, baik SDM dan finansial. Di sisi lain harapan masyarakat sangat besar,” kata Arie Sophian.
Hal inilah yang menyebabkan munculnya istilah “investasi politik” yang banyak dilakukan oleh para kapitalis yang mulai masuk ke sektor politik. Menurut beliau, adanya fenomena parpol kekurangan caleg juga disebabkan oleh faktor ini.
Faktor lainnya adalah niat dan tujuan pendirian parpol. Tidak sedikit, jelas beliau, banyak parpol didirikan dan ikut pemilu hanya untuk kepentingan kekuasaan. Beliau juga mengungkapkan fakta tentang peran asing dalam modal parpol. Baik melalui LSM maupun secara langsung.
“Saat ini berkembang opini di kalangan politisi bahwa untuk menjadi Walikota/Bupati perlu uang Rp. 5 M, Gubernur Rp. 50 M, dan Presiden 500 M”, jelas Arie Sophian tatkala menanggapi pertanyaan peserta tentang modal politik ini.
“Bisa kita bayangkan, apakah uang sejumlah itu cukup dikembalikan hanya dengan gaji yang waktunya hanya 5 tahun itu?”, tanya beliau.
Tentang sumbangan dari caleg, beliau menjelaskan bahwa parpol memerlukan dana, wajar kemudian perlu modal dari calegnya. Baik untuk dana kampanye maupun untuk keperluan lainnya.
“Semua parpol seperti ini, termasuk partai Islam manapun”, jelas beliau.
Oleh sebab itu, beliau memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap DPD II HTI Banjarbaru yang telah menyelenggarakan diskusi politik ini.
“Dengan demikian diharapkan kita dapat mencari konsep yang baik agar parpol yang ada sekarang memberikan kinerja yang baik dan kemudian menelisik niat pendirian parpol dan sepak terjangnya di dewan kelak” paparnya lagi. (nl/d/li)
i
just
want
2
back
4
good///
LIhat…para kapitalis itu mencoba metode yang dulu mereka gunakan untuk menghancurkan negara – negara komunis dari dalam. Umat Islam jangan sampai tertipu..
All Muslims of the world, unite !
Revisi sedikit dengan komentar sebelumnya : aku nggak berpaham GOLPUT…>seharusnya : aku nggak pernah nyoblos dan berpaham GOLPUT.Thanks
Baru kali ini temukan dan aku tahu ‘Hizbut Tahrir Indonesia’ ada…hebat dan ‘Ora tedeng aling-aling(berterusterang) dalam mengekspos situasi politik indonesia yang nyata2 busuk(korupsi&kolusi)dan partai yang kebanyakan ‘menelan suap’ dalam membentuk INDONESIA…Selama 10 tahun berada di Jepang dan aku lihat politik di sini ,aku semakin membenci Indonesia karena busuknya moral manusianya di segala sektor.Namun ‘membenci’ bukanlah langkah /kata akhir yang bijak ,untuk itu aku coba mengubah ‘rasa benci ‘ pada Indonesia dengan usaha ‘sabar,belajar dan nanti pulang dan berpolitik’…Viva HTI!!Yang selama di Jepang aku nggak pernah nyoblos dan berpaham GOLPUT nanti seandainya HTI bisa jadi parpol yang ikut pemilu pasti aku ikut kamu!!!