Militer Israel membunuh 12 warga Arab, termasuk seorang anak, dan melukai sedikitnya 220 orang ketika berusaha menyerbu garis gencatan senjata pada peringatan 44 tahun Perang Enam Hari Arab-Israel di Dataran Tinggi Golan, Minggu (5/6/2011), demikian televisi pemerintah Suriah melaporkan.
Pada tengah hari sekelompok kecil demonstran muda Palestina dan Suriah melanggar garis gencatan senjata antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan. Prajurit Israel melepaskan tembakan. Siaran pers Tentara Pertahanan Israel mengatakan, militer telah menembakkan tembakan peringatan untuk menghentikan para demonstran.
Perang Enam Hari terjadi pada 5-10 Juni 1967 mengakibatkan Israel merebut kontrol Dataran Tinggi Golan dari Suriah, yang tetap menjadi pusat konflik Israel-Suriah. Pekan lalu, sebuah organisasi pemuda Arab menyerukan beberapa pengungsi Palestina yang tinggal di Suriah dan Lebanon mengatur barisan untuk kembali ke wilayah yang diduduki pada hari Minggu.
Sehari sebelumnya diputuskan untuk menunda demonstrasi mengingat situasi saat itu dan kepentingan nasional semua pihak. Pada saat yang sama Front Pembebasan Palestina, kelompok militan, juga menunda aktivitasnya. Namun, beberapa bus penuh dengan anak-anak Palestina dan Suriah tiba di Dataran Tinggi Golan pada Minggu pagi. Rombongan ini kemudian dihentikan oleh Suriah. Beberapa anak muda berhasil melalui garis gencatan senjata dan bergabung dengan beberapa penduduk Suriah dan bentrok dengan pasukan Israel.(kompas.com, 6/6/2011)