Senat di Kazakhstan, pada hari Kamis (9/6) menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengirim pasukan guna membantu pasukan pendudukan di bawah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan.
Menurut kantor berita Rusia “Novosti” bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) ini sudah disetujui oleh parlemen pada 18 Mei lalu, namun Senat menolaknya.
Seorang anggota parlemen, Mukhtar Qapashuly Altynbayev mengatakan: “Komite Urusan Internasional, Pertahanan dan Keamanan telah mengusulkan penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) itu, dan mengembalikannya kepada parlemen.”
Dengan ini, maka batal keputusan pengiriman empat tentara untuk bergabung dengan pasukan pendudukan, yang dipimpin oleh NATO di Afghanistan, setelah Taliban mengancam dengan konsekuensi yang mengerikan. Kenyataan ini dianggap sebagai pertentangan yang langka di antara para anggota parlemen di Kazakhstan (islamtoday.net, 9/2/2011).