Jumlah kaum Muslim yang sadar akan buruknya sistem demokrasi terus bertambah. Mantan dosen Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN, sekarang IPDN) Inu Kencana Syafi’i, salah satunya.
Dua puluh empat tahun ia menyokong sistem ini sejak menjadi camat pada 1984 hingga berakhir menjadi dosen STPDN pada 2008. Dari pengabdiannya selama itu ia pun berkesimpulan: “Demokrasi adalah sistem yang berbahaya, bahkan seorang germo pun bisa jadi penguasa jika mayoritas pemilihnya para pelacur, naudzubillah,” pekiknya di hadapan sekitar 2000 peserta Konferensi Rajab 1432 H di Pekanbaru, Riau.
Ia pun menilai liberalisme yang semakin mencengkeram membuat umat manusia terperosok sedalam-dalamnya dalam keterbelakangan. Dalam testimoninya, ia pun dengan tegas mendukung perjuangan Hizbut Tahrir untuk mengganti sistem kufur tersebut dengan syariah dan khilafah.
“Saya bukan anggota Hizbut Tahrir. Tapi demi Allah saya sangat mencintai Hizbut Tahrir!” akunya.[]mediaumat.com
ALLAHU AKBAR!!!
ALLAHU AKBAR!!!! AYO GEMAKAN TERUS PENEGAKKAN SYARIAH DAN KHILAFAH, SEMOGA ALLAH MERIDHOI SETIAP UPAYA MENUJU TEGAKNYA SYARIAH DAN KHILAFAH…AMIN