Drs. Mahfudz Shiddiq, MA: Berharap HTI Mampu Atasi Krisis Kader Parpol-parpol Saat ini

HTI-Press. Islam itu sangat sempurna, demikian kata H. Baserani Seman, BA Ketua PBB Kab. Banjar dalam Diskusi Poltik yang diadakan oleh DPD II Hizbut Tahrir Banjarbaru, Ahad (24/08).

“Jangankan masalah politik, urusan ke WC saja kita diatur! Oleh sebab itu maka dalam hal politikpun Islam turut mengaturnya” papar beliau.

Beliau menyitir ayat QS. Asy Syura:13, di mana diwasiatkan kepada kita untuk menegakkan agama. Dalam hal motivasi berpolitik tidak terlepas dari upaya menegakkan syariat Allah.
Beliau menyerukan agar umat Islam menyalurkan suaranya di pemilu kelak ke partai-partai Islam.

”Selama ini Indonesia belum pernah dipimpin oleh agamawan, selama ini hanya dipimpin oleh negarawan saja!” katanya. Ia menambahkan agar para ulama mestinya juga aktif di politik.

Dalam sesi diskusi, Ketua Forum Komunikasi Mubalighoh Banjarbaru Ustdz. Hj. Hafidah mengkritisi sikap olah anggota dewan yang hanya terasa “keberadaannya” di lapangan pada saat kampanye saja.

“Saat ini sedang musim pencalonan caleg, semua partai memperkenalkan diri. Perkenalan diri kepada masyarakat 5 tahun sekali. Padahal setelah duduk, bagaikan grup NATO (no action talk only), pemimpin seperti ini nampaknya tidak bisa dipercaya!” jelasnya.

Beliau juga mengharapkan agar politisi yang mengatasnamakan Islam tidak hanya dari komentarnya saja tetapi juga hingga prilakunya selama memimpin dan dalam keseharian.

Sementara itu, Ketua FKUB Drs. Mahfudz Shiddiq, MA juga mengkritisi sikap parpol yang terkesan sembarangan mencomot caleg. Menurut beliau parpol tidak melakukan kaderisasi yang bagus.

“Rekruitmen politik sekarang tidak menempatkan orang-orang yang betul pada bidangnya. Mestinya right man in the right places”, jelas beliau.

Beliau berharap HTI sebagai sebuah organisasi mampu mengatasi krisis kader yang sedang diderita parpol-parpol saat ini. Lebih dari itu, meski sering berbeda pendapat dan konsep dengan HTI terang beliau, beliau berharap HTI mampu menjadi pemimpin kelak di kemudian hari agar mampu mengganti system yang berlaku saat ini. (nl/li)