HTI Press. Pemimpin sekarang harus amanah dengan mengikuti Kholifah Umar bin Khoththob ra. Hal ini disampaikan Usman Fattan ulama Senior di Bangka Belitung dalam Konferensi Rajab yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia Bangka Belitung .
Ketua MUI Bangka Belitung ini dalam testimoninya mengatakan, Konferensi rajab ini semoga dirahmati Allah SWT dan para pejuang Syariah dan Khilafah agar bertawakal kepada Allah dengan segala usaha yang telah dilakukan selama ini.
“Seorang pemimpin harus amanah karena memiliki tanggung jawab yang besar. Anjing yang mati di jalan menjadi tanggung jawab pemimpin di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu para pemimpin sekarang ini harus mencontoh Khalifah Umar Bin Khatab yang amanah dalam memimpin umatnya, ”
Konferensi Rajab 1432 H ini diselenggarakan di Convention Hall Hotel Novotel Pangkalpinang ahad 19 Juni 2011. Pekikan Takbir dan Khilafah bergema, tak kurang 2000 peserta hadir dari berbagai daerah seperti dari Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung, Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan seperti, ulama, umaro, akademisi, birokrasi, pelajar dan lain sebagainya mengikuti dengan sesksama semua rangkaian acara dan seruan penerapan Syariah dan tegaknya Khilafah dengan hikmad hingga berakhirnya acara. Orasi dan testimony para ulama disertai dengan nasyid dan hadrah yang bersenandung menyemangati seruan tegaknya Khilafah, membuat suasana acara semakin bersemangat.
Pada awal acara dan sebelum orasi disampaikan oleh para pembicara, dilakukan pengibaran Arrayah dan Liwa’ oleh team defile, kemudian Arrayah dan Liwa diserha kepada para pembicara. Hal ini menyatakan kepada hadirin bahwa Arrayah maupun Liwa’ bukanlah benderanya Hizbut Tahrir melainkan bendera milik umat Muslim di dunia. Ketika parapembicara sudah berada dipanggung lansung disambut dengan qiroatul Qur’an dan ucapa selamat datang kepada para peserta.
Memasuki kata sambutan yang disampaikan oleh Sofyan Rudianto Ketua DPD 1 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bangka Belitung mengajak, kepada para peserta untuk bersama-sama memperjuangkan diterapkannya Syariah dan tegaknya Khilafah. “Nasrullah akan segara datang, Daulah Islam akan segera berdiri mari kita perjuangkan tegaknya Syariah han Khilafah hingga tetes darah yang terakhir,” kata Sofyan yang disambut pekikan takbir dari peserta.
Ia mengatakan, dilaksanakannya konferensi di bulan rajab ini, karena banyak peristiwa besar bagi umat Islam terjadi di bulan Rajab. Pada bulan Rajab terjadinya Isra dan Mijra’ oleh Rasulullah SAW dan tak lama kemudian tegaknya Daulah Islam di Madinah.
Selain itu pada bulan Rajab awal runtuhnya khilafah dan menjadi awal sumber kejahatan sekarang ini. Untuk itu sebagai umat Islam bari kita bangkit untuk menegakkan kembali Daulah Islam dengan merapkan Syariah. ” Konferensi ini bertujuan menyampaikan dan mencerahkan umat, agar bersama-sama menegakan Syariah dan Khilafah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi ditengah umat sekarang ini,” ujar Sofyan.
Pembicara selanjut Fakhruddin Halim Humas DPD I HTI Bangka Belitung pada orasinya yang berjudul “Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah” menyampaikan, bahwa sekarang ini negeri muslim berada di belenggu Negara penajajah seperti Amerika dan Sekutunya. Kemudian penjajahan sekarang ini menggunakan gaya baru tanpa menggunakan senjata seperti sebelumnya. Para Negara penjajah ini melalui berbagai cara untuk mengeruk kekayaan yang berlimpah di negeri umat Muslim.
“Sekarang ini Negara penjajah menggunakan gaya baru untuk menjajah negeri muslim, kekayaan yang berlimpah yang ada di negeri muslim dikeruk untuk kepentingan penjajahan dengan berbagai kebijakan melalui penguasa negeri muslim yang sudah menjadi antek-antek Negara pejajah. Negara penajajah sekarang ini merasa kecut dengan kebangkitan umat Islam diseluruh dunia yang tiada hentinya berjuang untuk menegakan Syariah dan Khilafah,” ujarnya.
Sedangkan H. Hari Mukti DPP HTI pada orasi berikutnya mengatakan, setelah Khilafah runtuh umat Islam terpecah belah menjadi banyak Negara. Akibatnya Negara penjajah menjadi lebih mudah untuk menjajah negeri umat muslim. Kemudian dengan kapitalis sekuler ini menimbulkan berbagai problema di tengah umat seperti, kemiskinan, kurang gizi bahkan Indonesia menjadi Negara yang terkorup di dunia. Terjadinya kesenjangan, dan system ini memperpanjang krisis yang terjadi. “Dampak dengan diterapkan kapitalis sekuler ini sangat mengerikan dan umat Islam menjadi bulan-bulanan bagi Negara penjajah,”
Untuk mengatasi persoalan yang terjadi tiada lain solusinya dengan penerapan Syariat Islam dan ditegakannya Khilafah. Dengan diterapkanya Syariah Islam dan Khilafah maka kesejahteraan akan terwujud. “Tidak ada tawar menawar lagi untuk mengatasi persoalan yang terjadi hanyalah dengan penerapan syariat Islam dan ditegakkannya Khilafah,” tegasnya.
Selanjutnya testimoni disampaikan oleh KH Syiran Rois Am Syuriah NU Bangka Tengah, ia mengatakan, NU Bangka Tengah mendukung sepenuhnya apa yang telah diperjuangkan oleh HTI untuk menerapkan Syariah dan Khilafah. “Kami dari pengurus NU Bangka Tengah mendukung sepenuh perjuangan yang dilakukan oleh HTI,” katanya sambil mengajak semua hadirin untuk menadahkan tangan berdoa bersama-sama demi tegaknya Khilafah dan Syariah.
Sedangkan pada pembicara terakhir Ust Anwar Imam DPP HTI menyerukan kepada hadirin bahwa memperjuangkan tegaknya Khilafah dan Syariah merupakan kewajiban semua umat Muslim. Tidak ada perbedaan pendapat di lingkungan ulama.
Lebih lanjut ia mengatakan, syariat islam tidak akan bisa diterapkan secara keseluruhan tanpa Khilafah.” Perjuangan penegakan khilafah untuk menerapkan syariat Islam secara keseluruhan. Tegaknya Khilafah sudah sampai pada waktunya, karena sudah melampaui batas yang telah ditetapkan,” katanya.
Untuk itu HTI menyampaikan seruan hangat kepada umat Islam untuk bersama-sama untuk berjuang menegakan Khilafah dan Syariah. Perjuangan HTI tanpa kekerasan dan mengikuti metode Nabi SAW. ” Dengan tegaknya Khilafah maka orang akan berbondong-bondong masuk Islam,” tukasnya.
Sementara itu di sela-sela acara Konferensi Rajab Syamsuddin Basari Wakil Gubernur Bangka Belitung yang turut hadir kepada HTI mengatakan, apa yang dakwah yang dilakukan oleh HTI sangat positif . HTI mengingatkan umat Islam untuk kembali kepada aturan Allah SWT. Selama ini terjadinya krisis berbagai bidang di Indonesia juga dirasakan oleh Bangka Belitung. Untuk itu kepada penguasa, penguasa, pejabat dan masyarakat mari bersama-sama mengatasi persoalan yang terjadi. “Secara pribadi saya sangat mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan oleh HTI, karena ini sangat positif sekali, untuk mengatasi persoalan ditengah umat,” ujar Syamsuddin.
Menurutnya apa yang didakwahkan oleh HTI tidak sama sekali bertentangan dengan ajaran Agama Islam dan dakwahnya tidak berbenturan dengan aturan pemerintah. Perjuangan yang dilakukan oleh HTI harus diteruskan, karena sekarang ini kalangan generasi muda telah terjadi kemunduran moral. Selain itu apa yang disampaikan oleh para pembicara bahwa Indonesia sekarang ini masih dalam cengkraman penjajah.
“Kita sambut apa yang menjadi kehendak dari masyarakat, apa yang sudah menjadi keinginan HTI untuk menerapakn syariat Islam, dan itu merupakan kehendak masyarakat. Karena saat ini dibutuhkan sebuah perubahan. Apa yang disampaikan oleh pembicara memang benar adanya, Indonesia belum merdeka sepenuhnya dan masih dalam perjajahan,” tegasnya. (Mahful)