Tokoh Umat Berkumpul Serukan Khilafah

Seruan kembali kepada syariah Islam dan khilafah terus meluas. Seruan itu kini tidak hanya dilakukan oleh satu kelompok saja, tapi sudah meluas di kalangan kelompok Islam lainnya. Jum’at siang (16/10) sejumlah tokoh Islam dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI), berkumpul di Aula Al Azhar, memperbincangkan apakah masa depan kepemimpinan umat itu Khilafah ala manhajir rasul atau sekularisme ala Amerika. Tokoh Islam yang menjadi pembicara dalam acara halal bihalal dan sarasehan Forum Umat Islam ini adalah Rusdy Hamka (YPI Al-Azhar), H Nazri Adlani (Ketua Umum DPP Al Ittihadiyah), KH Amrullah Ahmad (Ketua DPP Syarikat Islam), Ust Abu Bakar Basyir ( Amir MMI), KH A Cholil Ridwan (Ketua MUI), Ust Ismail Yusanto (jubir HTI), Ust Mashadi (Ketua FUI) dan host KH M Alkhaththat (Sekjen FUI).

Tokoh Islam lainnya yang hadir di antara peserta yang memadati aula Al Azhar antara lain KH Muhammad Makmun (Pesantren Darul Dalah, Pandeglang), KH Amin Noer (Pesantren Attaqwa), Ust Abu Jibril (MMI), Ust Ja’far Shodiq (FPI), Dr Bambang Setyo (Masyarakat Peduli Syariah), Ust Zaaf Fadzlan Al Garamatan (Dai Papua), Alfian Tanjung dan banyak tokoh Islam lainnya.

Rusdy Hamka mengatakan bahwa perjuangan penegakan syariat Islam di Indonesia itu sebenarnya sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan. Menurutnya keberadaan partai Islam saat itu adalah untuk memperjuangkan agar negara ini diatur dengan syariat Islam. Sayang, kata putra Buya Hamka ini, di era Suharto tidak dibicarakan lagi negara Islam itu oleh partai Islam.

Dan sekarang, meski ada partai Islam, namun ternyata tak tegas untuk mendirikan negara Islam.”Lalu untuk apa keberadaan mereka itu,” ujarnya. Menurut beliau bila partai Islam yang ada sekarang ini tidak tegas berjuang untuk menegakkan syariat Islam, maka wajar bila muncul kelompok-kelompok yang berjuang untuk tegaknya syariat Islam.

Sementara itu H Nazri Adlani, menyerukan kepada umat Islam untuk bersatu dan tidak berpecah belah. Karena itu pula yang dilakukan para sahabat sesaat setelah wafatnya rasululullah SAW. Para sahabat saat itu bukannya segera memakamkan jenazah Rasulullah SAW, malah bermusyawarah untuk menunjuk siapa pengganti Rasulullah. Akhirnya Abu Bakar lah yang terpilih sebagai khalifah saat itu. Berangkat dari cerita tersebut, maka umat Islam memang harus memiliki khalifah atau pemimpin.”Sekarang juga kepemimpinan itu harus ada,” tegasnya.

Kepemimpinan yang dimaksud tentu adalah kepemimpinan yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, yakni yang menjalankan syariah Islam. “Taat kepada Allah dan rasul-Nya itu harus di bawah ulil amri,” ujar ustadz Abu Bakar Basyir.

Adalah haram hukumnya, lanjut pimpinan ponpes Ngruki ini bila umat Islam tidak memiliki ulil amri seperti itu, yakni yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itu saat ini umat Islam harus berusaha untuk hidup di bawah ulil amri yaitu dalam daulah Islam untuk lokal dan Khilafah untuk internasional. Kalau daulah Islam itu sudah ada, maka umat Islam wajib hijrah ke negara Islam itu. Namun, kalau belum ada wajib mengadakannya. “Karena itulah Indonesia ini harus dirubah sistemnya menjadi negara Islam, sebab ini adalah karena perintah Allah,” tegasnya.

Setidaknya dengan adanya negara yang menjalankan syariat Islam, kata ustadz Abu Bakar Basyir, ada tiga manfaat yang dirasakan umat Islam. Pertama, Allah akan memantapkan kedudukan Islam, sehingga tidak diobok-obok musuh-musuh Islam. Sekarang ini Islam diobok-obok karena tidak ada khilafah.

Manfaat kedua adalah umat Islam menjadi aman dan tentram. Itu semua terwujud karena negara mengatasi kriminalitas dengan hukum yang paling modern, yakni Islam, Bukan dengan hukum jahiliyah seperti sekarang, yang tak pernah menyelesaikan masalah.

Adapun manfaat ketiga, umat Islam itu ibadahnya murni tauhidnya, sehingga tidak ada kemusyrikan. Sekarang ini karena tidak diterapkannya syariah, ada 1001 kesyirikan yang berkembang di negeri ini.

“Mengamalkan Islam itu harus dalam bentuk kekuasaan. Maka siapa yang berani membantahnya maka berarti membantah Allah,” tegasnya lagi.

Hal senada disampaikan Ahmad Sumargono. Menurut ketua Gerakan Persaudaran Muslim Indonesia ini, kita memang memerlukan kekuasaan atau kekhilafahan. Namun untuk menuju kesana perlu ada top manajemennya.

Demokrasi Inheren dengan Sekularisme

Ketua umum Syarikat Islam, KH Amrullah Ahmad menjelaskan bahwa dunia saat ini dibentuk oleh pendapat mayoritas, sehingga dari situlah sebuah sistem dibangun. Padahal kata Allah, sembari mengutip sebuah ayat Alquran, barang siapa kita mengikuti mayoritas penduduk bumi, maka niscaya mereka itu akan menyesatkan kita.

Sekarang ini, pendapat terbanyak umat manusia di bumi meyakini bahwa demokrasi itu sistem yang terbaik. Dan dengan demokrasi itu lah mereka menolak Syariat Islam. Itu wajar, menurut sekretaris MUI ini, sebab di dalam demokrasi yang berdaulat adalah manusia atau keinginan nafsu manusia. Makanya tak aneh bila demokrasi itu inheren dengan sekulerisme. “Jika umat Islam mengikuti demokrasi maka kita pasti akan tersesat,” ujarnya.

Seharusnya kata KH Amrullah, umat Islam kembali kepada sistem syura. “Maka tak ada jalan jalan lain bagi umat Islam untuk kembali kepada sistem syura sehingga keputusan tertingginya adalah berdasar Alquran dan As-Sunnah,” paparnya. Sistemnya bisa saja dengan daulah atau khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.

KH Kholid Ridwan setuju bila sistem Demokrasi itu diganti dengan sistem Islam. “Saya sangat setuju,” tegasnya. Namun saat ini khilafah masih sebuah mimpi, dan kita hidup di alam demokrasi. Karena itu kata ketua MUI, sambil menunggu datangnya khilafah kita bisa memanfaatkan demokrasi.

Gencarkan Sosialisasi

Saat ini kita hidup dalam tatanan sekuler. Ketika umat menginginkan kehidupannya diatur dengan Islam maka otomatis umat Islam memerlukan kekuasaan yang didasarkan pada Islam.. “Ketika berbicara tentang kekuasaan itulah, maka kita bicara tentang perubahan, karena sistem sekarang ini bukan Islam,” ujar Ahmad Sumargono.

Untuk merubah sistem bukan Islam dengan system Islam itu maka menurut Ahmad Sumargono, bisa dilakukan dengan cara revolusi atau reformasi. Selain itu juga perlu meningkatkan rekrutmen kepemimpinan melalui ormas-ormas dan dakwah serta sosialisasi di tengah-tengah umah.

Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia menjelaskan bahwa sosialisasi itu perlu dilakukan oleh semua pihak. “Kita harus sebarkan terus ide khilafah ini,” ujarnya.

Selain itu, Ismail juga menyampaikan bahwa perjuangan menegakkan syariah Islam dan khilafah adalah perjuangan politik. Karena itulah dibutuhkan adanya partai politik dengan tujuannya untuk meraih kekuasaan dan merubah sistem sekuler ini menjadi sistem Islam. Sependapat dengan Ahmad Sumargono ada dua cara yang bisa dilakukan untuk melakukan perubahan itu, yaitu dengan jalan revolusi melalui jalan umat atau masuk melalui parlemen.

Namun kata Ismail, karena ini perubahan sistem maka mutlak harus dilakukan dengan revolusi. Itupula yang terjadi di sejumlah negara terkait dengan perubahan sistem. Termasuk juga yang dilakukan Rasulullah SAW. “Namun, revolusi itu akan terjadi kalau kita punya kekuatan umat,” ujarnya.

Jalan kedua memang bisa melalui parlemen. Tapi tugas partai masuk ke parlemen adalah untuk menghentikan sekulurisme dan berjuang menegakkan syariah. “Bukan sebaliknya malah mengokohkan sekulerisme, karena itu adalah kemungkaran terbesar”.

Terkait penyiapan pemimpin umat ke depan, munurut Ismail tidak mesti menunggu sampai tahun 2009. Upaya itu bisa dilakukan sejak sekarang. Tapi yang lebih penting adalah apakah umat itu paham atau tidak. “ Dan juga harus diingatkan bahwa perjuangan penegakkan itu tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia,” ujarnya.

Dalam ceramah sebelumnya Ismail Yusanto menjelaskan perbedaan antara sistem khilafah dengan sekuler. Diantaranya dalam penegakan syariah, bahwa dengan tegaknya sistem khilafah maka syariat Islam akan tegak, karena syariat Islam adalah satu-satunya pilihan. Sementara dalam sistem sekuler syariat tidak akan tegak, sebab itu adalah salah satu pilihan. Dalam penataan kehidupan, tatanan kehidupan dalam sistem khilafah jelas, karena berdasar pada syariat. Sedang dalam sistem sekuler, tidak jelas bahkan penangannya banyak menghasilkan persoalan baru. []

21 comments

  1. Islam rahmat bagi seluruh alam, layak diperjuangkan dan harus diperjuangkan. Seruan kembali kepada syariah dan khilafah harus terus digaungkan agar umat semakin paham dan mengerti akan kebutuhannya terhadap syariah dan khilafah. Kebobrokan dan kerusakan sekularisme ala amerika harus dibongkar sampai ke akar-akarnya agar umat dapat melihat akibat diterapkannya sistem sekulerisme yakni kehancuran di berbagai sendi kehidupan umat manusia.
    syariah, syariah dan khilafah …..mari kita sambut seruan syariah dan khilafah. Allahu Akbar 3x.

  2. Di acara silaturahmi itu ada yang bercerita bahwa di kalangan para politikus, DPR dsb muncul istilah baru yaitu Fraksi khilafah. Jadi Istilah khilafah sudah lazim sekali di kalangan politikius. Minimal di benak mereka sudah ada file folder ber title “Khilafah”. Kita tinggal mendatangi mereka untuk mengisi folder kosong itu dengan pemahaman2 yg benar. Kalo ada informasi yang keliru kita delet. Mereka juga manusia yang mepunya akal dan perasaan. Bahkan sebagian besar mereka sudah ada iman. Dengan dakwah semua bisa berubah.

  3. telah di dokumentasi dengan tehnik life production multi camera oleh. Insya Allah segera terbit vcdnya

  4. Allahu AKbar1001 X

  5. Sigit Al Bantuli

    Wahhh,, kalau di setiap daerah bisa seperti itu… ane yakin Khilafah segera tegak di muka bumi ini… Allahu Akbar !!

    Pak Adidhar el Jawi… heemmm di tunggu ya VCD nya :)

  6. abumujahiddah

    selangkah demi selangkah….sedepa demi sedepa…sehasta demi sehasta….tujuan ke khilafah dan syariah sudah dekat…berarti tak kan lama lagi…tak kan lama lagi kita akan mengapai cita2 kita…mari bersama kita kobarkan terus semangat perjuangan kita…jangan sampai surut apalagi padam….mari terus berjuang meraih ridho Illahi…atau kita mati syahid didalamnya….Allohu akbar 3x….!!!

  7. kalau vcd nya jadi saya bisa menghubungi siapa?

  8. Kita harus tetap semangat, Allahu Akbar !

    Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita, dan syaratnya mudah kok….

    ….keep istiqomah dengan syariah !

  9. iman ti bandung

    Tugas
    “Fraksi Khilafah” (lihat comment no. 2, trims infonya)
    di parlemen
    adalah
    untuk
    menghentikan
    sekulerisme
    dan berjuang
    menegakkan
    syariah….

  10. Umar Hasan Al Makasani

    Bisyarah itu akan segera terwujud, Cita-cita kaum muslimin akan segera tercapai, demi Allah, akan semakin gentar lah orang-oarng kafir, terus berjuang, janji Allah dan rasulNya sekan segera tiba, Khilafah sudah didepan mata, dan penegakan syariah sudah waktunya, bahwa dengan tegaknya sistem khilafah maka syariat Islam akan tegak, karena syariat Islam adalah satu-satunya pilihan bagi seluruh ummat, mari terus berjuang meraih ridho Illahi…atau kita mati syahid didalamnya….Allohu akbar 3x….!!!

  11. Untuk mendukung rencana besar tersebut, saya pikir perlu di set up fasilitas untuk penyebaran informasi, misalnya membuat stasiun pemancar TV Siar Islam (TVSI)atau Radio Siar Islam (RSI)yang notabene isi siarannya (program -programnya)memampangkan kebobrokan sistem sekuler dan menunjukan kelebihan kelebihan sitem pemerintahan Kilafah, sehingga Rencana mulia ini dapat diterima secara luas dan tidak dirasa asing oleh masyarakat, terutama umat Islam. (yang notabenenya MAYORITAS di negeri ini)

  12. Ass. smoga kita semua dapat berperan dalam mensosialisasikan Proyek Besar ini sebagai kewajiban kita tanpa kecuali, dan ikut berjuang bersama2 orang yang telah menghabiskan sesuatu yang mampu ia berikan demi perjuangan tuk meraih ridho Allah ini. Insya Allah ya.. saudaraku Semua.. ALLAHU AKBAR

  13. Acara kemaren keren abis…gak jadul!
    cuman waktunya sempit,pembicaranya kebanyakan.
    mungkin 5 aja dah cukup,penjelasan pembicara kaya di-zip!
    btw sukses untuk panitia,kereeeeeeeeeen!
    utk pak adhidar terus semangat,salam tuk jundi-nya!

  14. Alhamdullilah…tegaknya khilafah mmg tinggal tunggu waktu.Tidak ada yang bisa menghalangi, karena ini bagian dari “proyek Allah SWT”. Jika Allah sudah berkehendak maka siapapun tidak bisa menjegal, mengeremnya. Tinggal aktivis-aktivis dakwahnya saja yang harusnya terus berjuang, istiqomah.Tahan godaan dan ujian. Insyaallah dengan demikian Allah SWT segera menurunkan pertolonganNYA

  15. Alhamdulillah Luar Biasa Allahu Akbar
    Dukungan dari tokoh dan ulama semakin banyak.semoga tetap istiqomah dalam menggenggam panasnya bara api dakwah ini demi tegaknya DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH

  16. Gencarkan Opini Umum maka perubahan masyarakat akan terjadi.

  17. smg allah mengabulkan cita kita. amiin

  18. Umat selalu menyaksikan para tokoh yang menjaga kasih sayang sesama mereka. Dari sini, kami rindu para tokoh umat menjadi contoh/qudwah/teladan bagi umat meski harus membuka pembicaraan terlebih dahulu. Semoga hati pikiran kaum muslimin segera bersatu untuk menegakkan Syari’ah dan Khilafah Islam. Takbir!!!

  19. Sudah saatnya Khilafah memimpin Dunia
    Bukan Kapitalis dan Demokrasi
    BUkan Sosialis dan Komunisme
    Satukan suara
    Opinikan sekarang juga
    Dan beritakan berita gembira ini
    Saatnya Khilafah
    Dengan Syariat Islam memimpin Dunia

  20. WARUNG MIRING PINGGIR ITATS

    Alhamdulillah…khilafah yang kehadiranya bagaikan cahaya fajar yang semakin terang bakal tegak dengan respon para ulama tidak hanya dukungan dan semangat dari kalangan hizbut tahrir saja…

  21. Demi Allah yang menguasai segalanya. Semoga perjuangan ini membuahkan hasil. Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*