20 ribu lebih umat Islam memadati Stadion Lebak Bulus Jakarta, Rabu (29/06/2011) pagi hingga siang. Massa yang datang dari berbagai penjuru Jabodetabek dan sekitarnya –bahkan ada yang dari Kalimantan Timur– ini dalam rangka mengikuti Konferensi Rajab 1432 H yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian konferensi serupa yang diadakan di 29 kota di Indonesia, dari Aceh sampai Papua, dengan mengangkat tema besar “Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah”.
HTI menjadikan momentum ini untuk mengingatkan kaum Muslimin bahwa penegakan Daulah Khilafah Islam adalah kewajiban syari’at yang mengikat atas seluruh umat Islam.
Penegakan ini menjadi penentu kesempurnaan daripada terlaksananya berbagai hukum dan kewajiban lain. Sehingga kaum Muslimin harus segera bangkit dan berjuang dengan mengerahkan segenap daya dan upaya guna mengembalikan Khilafah Islam ke pentas kehidupan. Demikian seruan HTI dalam siaran persnya yang diterima hidayatullah.com di ruang media tempat acara berlangsung.
Juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto menjelaskan, Konferensi Rajab tersebut selain sebagai sarana pencerahan dan pencerdasan umat juga untuk mendorong keyakinan akan berdirinya pemerintahan yang berlandaskan al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Konferensi ini diadakan untuk memompakan semangat dan optimisme akan keberhasilan penegakan kembali syari’at dan khilafah,” tandas Ismail.
Carut marutnya kondisi bangsa dan rakyat Indonesia saat ini, bagi HTI adalah diakibatkan penerapan sistem kapitalis-liberalis yang telah bercokol sekian lamanya. Sehingga, HTI meyakini jika kelak syari’at Islam berhasil diterapkan, rakyat Indonesia akan sejahtera.
“Inilah wujud nyata dari janji Allah, bahwa Islam akan membawa rahmat bagi semua,” imbuh Ismail.
Konferensi Rajab 1432 di Jakarta dimulai sejak pagi pukul 08.00-12.00 WIB. Pantauan hidayatullah.com siang harinya, lalu lintas di Jalan TB. Simatupang dari arah Fatmawati hingga Lebak Bulus padat merayap, tidak demikian dengan arah sebaliknya. Saat itu ribuan massa HTI berjubel keluar Stadion Lebak Bulus, baik pejalan kaki maupun yang berkendaraan memadati jalan raya di sekitar lokasi acara. (hidayatullah.com, 30/6/2011)