Di sejumlah kota Tepi Barat berlangsung masîrah (long march) besar-besaran yang dilakukan Hizbut Tahrir dalam rangka mengenang hari penghancuran Khilafah. Aksi Hizbut Tahrir ini bersamaan dengan pecahnya bentrokan antara pasukan keamanan di daerah Hebron. Sehingga pasukan kepolisian dalam jumlah besar mencegah dilakukannya masîrah (long march) di Ramallah.
Dalam sebuah pernyataannya, Hizbut Tahrir mengatakan: “Otoritas Palestina telah mengubah Ramallah menjadi barak militer, dan menangkap lebih dari seratus pendukung Hizbut Tahrir.”
Kantor media Hizbut Tahrir mengatakan: “Dinas keamanan telah menangkap lebih dari seratus pendukung dan anggota Hizbut Tahrir pada barikade yang didirikan di pintu masuk ke kota-kota, terutama barikade Ramallah.”
Kantor media Hizbut Tahrir menambahkan: “Manara Square dan tempat sekitarnya, semua telah berubah menjadi barak militer, dan pasukan keamanan dikerahkan besar-besaran di pusat Ramallah untuk mencegah berlangsungnya masîrah (long march).”
Kantor media Hizbut Tahrir menegaskan bahwa aparat keamanan menembak ke udara di pintu masuk ke Ramallah, bagian selatan “pintu masuk Arabi” untuk menakut-nakuti massa yang bermaksud menghadiri aksi masîrah (long march), dan melarangnya untuk mengikutinya. Di mana di pintu tersebut massa telah berkumpul, mengibarkan banyak ar-râyah (berdera berwarna hitam bertulisan Lâ Ilâha Illallâh Muhammad Rasulullâh dengan warna putih), dan meneriakkan yel-yel seruan penerapan syarian dan penegakkan Khilafah.
Kantor media Hizbut Tahrir mencatat kebingungan yang menyelimuti tindakan Otoritas dan keputusannya, terutama aparat keamanan yang menjelaskan bahwa mereka telah menerima instruksi dari pimpinan Otoritas untuk mengizinkan aksi masîrah (long march), sementara sumber-sumber di Otoritas membantah dan memerintahkan untuk melarangnya.
Di Hebron, terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan para syabâb (aktivis) Hizbut Tahrir di daerah Bab al-Zawiyah di pusat kota Hebron, akibatnya banyak syabâb (aktivis) Hizbut Tahrir yang cedera, dan aparat keamanan telah menangkap sejumlah pendukung Hizbut Tahrir.
Bentrokan terjadi tidak lama setelah Hizbut Tahrir keluar melakukan aksi masîrah (long march) dari masjid Syaikh Ali al-Bukak menuju pusat kota, di mana aparat keamanan melarang Hizbut Tahrir melanjutkan aksi masîrah (long march) yang dilakukannya (islammemo.cc, 2/7/2011).
Islam Pasti Menang! Syahid Adalah cita-cita kita!
AllahuAkbar2x..benar saudaraku..syahid adalah cita-cita yang mulia…
Kantor media Hizbut Tahrir menegaskan bahwa aparat keamanan menembak ke udara di pintu masuk ke Ramallah, bagian selatan “pintu masuk Arabi” untuk menakut-nakuti massa yang bermaksud menghadiri aksi masîrah (long march), dan melarangnya untuk mengikutinya. Di mana di pintu tersebut massa telah berkumpul, mengibarkan banyak ar-râyah (berdera berwarna hitam bertulisan Lâ Ilâha Illallâh Muhammad Rasulullâh dengan warna putih), dan meneriakkan yel-yel seruan penerapan syarian dan penegakkan Khilafa