Nganjuk, HTI Press. Gempita Konferensi Rajab (KR) 1432 H masih terasa walau telah berlalu, DPD HTI Kab. Nganjuk – Jatim melaksanakan Road Show silaturahmi di berbagai instansi. Alhamdulillah kali ini rombongan DPD II HTI Nganjuk hari ini (11/7) di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kab. Nganjuk diterima oleh Imam Mujaib (Kabag TU), Abdul Mutholib (Humas), Muhsin (Kasi Zakat).
Agenda Silaturahmi ini merupakan agenda marathon dari DPD II HTI Nganjuk untuk mensosialisasikan hasil Konferensi Rajab (KR) yang dilaksanakan serentak se-Indonesia.
Kunjungan ini diawali dengan pemutaran video teaser Konferensi Rajab yang merupakan salah satu dasar bagi HTI akan perlunya agenda KR tersebut, kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video Gempita KR yang menerangkan agenda KR dilaksanakan di 30 titik se-Indonesia.
Sesi berikutnya adalah pemaparan profil HTI sebagai Parpol Islam dalam memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
Setelah masuk di sesi sharing Imam Mujaib menyampaikan kalau HTI Khususnya di Nganjuk bisa ikut membantu menyelesaikan persoalan masyarakat Nganjuk, misalnya belum terlaksananya proses penutupan tempat lokalisasi di Guyangan yang semakin banyak penghuninya, padahal sudah terdapat perdanya.
Chairul Huda (Ketua DPD II Kab.Nganjuk) menjelaskan bahwa HTI sebagai partai politik memiliki fungsi edukasi, aspirasi dan muhasabah (koreksi) sehingga HTI hanya melakukan aktifitas Dakwah mengajak masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan maksiat, terkait kebijakan penutupan lokalisasi merupakan kewenangan pemerintah, untuk itulah HTI sangat concern untuk mengajak kepada masyarakat untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat Islami dengan dipimpin pemerintah yang melaksanakan Syariah Islam.
Forum semakin hangat ketika Abdul Mutholib mempertanyakan apakah bisa HTI mewujudkan cita-citanya tanpa masuk ke dalam parlemen, agar bisa memberikan warna terhadap produk hukum yang dikeluarkan ?
Abdul Aziz (LKP DPD I HTI Jatim) menjelaskan dari aspek historis adanya perubahan itu justru muncul dari extra parlemen dan Rosulullah mencontohkan bahwa perubahan dalam Daulah Islam di Madinah adalah melalui Ahlu Nusyroh dan semua aktifitas HTI dimanapun berada adalah bersifat fikriyah (pemikiran), jadi dilakukan tanpa kekerasan.
Dalam forum silaturahmi ini bersepakat bahwa perlu adanya suatu sinergi / kerjasama yang baik dengan berbagai elemen untuk mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang baik.
Masyarakat yang baik akan bisa terwujud manakala telah melaksanakan Syariah Islam di bawah naungan Khilafah dan yang perlu dipahami bahwa Syariah Islam adalah untuk semua orang baik Muslim ataupun non muslim. Kata Chairul menambahkan.
Semoga agenda silaturahmi ini mempunyai nilai untuk memperkuat dukungan dari berbagai pihak dalam proses perubahan masyarakat menuju Hidup Sejahtera Dalam Naungan Khilafah. Amien ya mujibassa’iliin. (Lajnah I’lamiyah DPD II HTI Kab. Nganjuk)